ESG News – Nuanu, kota kreatif seluas 44 hektar di pesisir barat daya Bali, menutup tahun 2024 dengan berbagai pencapaian penting. Kota ini berkomitmen menjadi kota kreatif bertenaga listrik penuh pada 2027, sebagai bagian dari tujuan Bali menuju Net Zero Emission pada 2045. Dengan mengadopsi teknologi berkelanjutan dan praktik lingkungan inovatif, Nuanu mempercepat transformasi sosial dan lingkungan secara nyata.
Langkah Strategis Menuju Keberlanjutan
CEO Nuanu, Lev Kroll, menegaskan bahwa sejak awal berdiri, Nuanu telah mengimplementasikan berbagai inisiatif lingkungan dan sosial yang berdampak besar bagi masyarakat sekitar. “Setiap langkah kecil di Nuanu memiliki kontribusi untuk dampak yang lebih besar. Bersama, kami percaya bahwa kita dapat menciptakan efek domino yang memperkuat visi sebagai kota kreatif,” ujarnya.
Pada 2024, Nuanu berhasil meletakkan landasan transformasi dengan berbagai proyek di lima pilar utama: Seni & Budaya, Pendidikan, Alam, Kesehatan & Kebugaran, serta Gaya Hidup & Hunian. Pencapaian ini menjadi fondasi kuat untuk menyambut 2025 dengan lebih banyak inovasi.
Pencapaian Lingkungan: Menuju Kota Ramah Lingkungan
Sejumlah langkah strategis telah diambil Nuanu untuk meminimalisir jejak karbon dan menciptakan lingkungan berkelanjutan:
-
Meninggalkan Mesin Tradisional: Sejak September 2024, Nuanu hanya menggunakan Kendaraan Listrik (EV) sebagai transportasi umum, mengurangi masuknya lebih dari 1.700 kendaraan berbahan bakar fosil per hari. Dalam empat bulan pertama, inisiatif ini menghemat 54 liter bensin per hari dan mencegah 6,4 ton emisi CO2e—setara dengan menanam 82 pohon.
-
Mengadopsi Energi Alternatif: Instalasi panel surya yang dimulai Juni 2024 telah menghemat lebih dari 8.000 kWh listrik dalam enam bulan, menghindari 37 ton emisi CO2e—setara dengan menanam 237 pohon.
-
Sistem Pengelolaan Limbah: Dengan tingkat daur ulang mencapai 82%, Nuanu telah mengolah lebih dari 60 ton sampah daur ulang, 42 ton limbah makanan, dan 32 ton kompos organik sepanjang 2024. Upaya ini berhasil menghindari lebih dari 38 ton emisi CO2e.
-
Penghijauan Berkelanjutan: Nuanu menerapkan metode Miyawaki dalam upaya penghijauan, menanam lebih dari 15.000 pohon pada 2024 dan menyerap lebih dari 137 ton CO2e.
Dampak Sosial: Pendidikan dan Komunitas Sebagai Prioritas
Nuanu juga aktif dalam inisiatif sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar:
-
Nuanu Social Fund (NSF): Sejak Februari 2024, NSF telah menyalurkan Rp788 juta untuk program pendidikan dan sosial, dengan 48,6% dana dialokasikan ke inisiatif pendidikan.
-
Kids Academy: Sebanyak 207 anak dari Desa Beraban dan Desa Pandak Gede mendapatkan pendidikan gratis, termasuk fasilitas antar-jemput, makanan ringan, dan materi pembelajaran.
-
Program Timpal Hub: Memberikan pelatihan literasi digital kepada 21 anak.
-
Lokakarya Pemberdayaan Perempuan: Memberikan edukasi kepada 310 siswi tentang kesehatan seksual dan mendukung 12 pemilik usaha perempuan melalui pelatihan bisnis berkelanjutan.
Selain itu, Nuanu juga rutin mengadakan kegiatan sosial seperti bersih-bersih pantai yang telah mengumpulkan 681 kg sampah, menyediakan jaring ikan bagi nelayan, serta sterilisasi anjing liar melalui Program Anjing Nuanu.
Melestarikan Budaya Lokal
Nuanu turut berperan dalam pelestarian seni dan budaya Bali. Bersama Yayasan Mekar Bhuana, kota ini mendukung restorasi alat musik tradisional Bali dari abad ke-14, yang kini telah mencapai progres 71,6%. Desa Seni yang dikelola Nuanu juga menjadi wadah bagi 18 seniman lokal untuk berkarya dan berinovasi dalam lingkungan kreatif.
Masa Depan Nuanu: Inovasi dan Keberlanjutan
Dengan model bisnis double bottom line, Nuanu menunjukkan bahwa profitabilitas dan keberlanjutan sosial dapat berjalan seiring. Melalui kombinasi teknologi hijau, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya, kota ini siap melangkah ke 2025 dengan lebih banyak proyek inovatif yang berkontribusi pada visi Nuanu sebagai kota kreatif yang berkelanjutan.
Nuanu menjadi bukti nyata bahwa konsep kota kreatif bisa berkembang dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan dan sosial. Ke depan, kota ini berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif bagi Bali dan dunia. (ESG-1)