Wirausaha Sosial Plana: Mengubah Masalah Menjadi Solusi

Kunjungan DBS Foundation ke Plana. (dok.DBS)

ESG News – Wirausaha sosial atau social enterprises adalah model bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan. Menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), jumlah wirausaha sosial di Indonesia meningkat dari 15.000 pada 2022 menjadi 20.000 pada 2023.

Salah satu contoh wirausaha sosial yang sukses adalah Plana, yang mengolah sampah plastik dan sekam padi menjadi PlanaWood dan PlanaBrick, bahan bangunan yang ramah lingkungan dan tahan lama. Berkat inovasi ini, Plana berhasil mendapatkan hibah dari DBS Foundation Grant Award 2023 untuk memperluas dampaknya.

Limbah Plastik dan Sekam Padi: Tantangan yang Dihadapi

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan bahwa pada 2024, total timbunan sampah nasional mencapai 21,8 juta ton, dengan 9,3 juta ton sampah tidak terkelola. Limbah plastik yang menumpuk diperkirakan akan mencapai 780 ribu ton per tahun di lautan Indonesia pada 2025. Selain itu, sekam padi yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari saluran irigasi atau menimbulkan polusi udara jika dibakar.

Menanggapi masalah ini, Plana berhasil mengelola 8 ton sampah plastik dan 16 ton sekam padi per bulan yang kemudian diproses menjadi produk ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga menggandeng petani dan pemulung dalam pengumpulan bahan baku, menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal.

Kunci Sukses Wirausaha Sosial: Riset dan Kolaborasi

Menurut Joshua C. Chandra, Co-founder & Chief of Sustainability Plana, riset dan perencanaan bisnis sangat penting dalam membangun wirausaha sosial yang berkelanjutan. Plana sendiri melakukan riset dan pengembangan selama lima tahun untuk menemukan formula terbaik dalam mengolah sampah plastik dan sekam padi.

Selain riset, kolaborasi juga menjadi faktor penting. Plana tidak hanya menggandeng petani lokal, tetapi juga memperoleh dukungan dari berbagai pihak, termasuk DBS Foundation. Hibah yang mereka terima memungkinkan Plana untuk meningkatkan skala produksi, memperoleh sertifikasi, serta memperluas dampaknya ke tingkat nasional dan internasional.

Evaluasi dan Pengukuran Dampak

Dalam bisnis sosial, keberhasilan tidak hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga dari dampak yang diciptakan. Sepanjang 2024, Plana berhasil mengolah 90 ton sampah plastik dan sekam padi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani yang kini dapat menjual sekam padi mereka daripada membakarnya.

DBS Foundation: Mendukung Masa Depan Berkelanjutan

Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation memiliki program DBS Foundation Grant Award yang mendukung wirausaha sosial dengan dana hibah. Tahun ini, DBS Foundation bekerja sama dengan The Asia Foundation, Yayasan Humanis & Inovasi Sosial, serta Dicoding untuk menyalurkan SGD 9 juta (lebih dari Rp100 miliar) dalam program pengembangan sosial di Indonesia.

Dengan dukungan yang terus berkembang, diharapkan semakin banyak wirausaha sosial seperti Plana yang mampu memberikan solusi inovatif bagi permasalahan sosial dan lingkungan, serta menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Indonesia. (RO/ESG-1)

 

Related posts