UT School (UTS), lembaga pendidikan dari PT United Tractors Tbk (UT), kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan kompetensi generasi muda Indonesia. Melalui program pelatihan operator alat berat, UT School bertujuan mencetak tenaga kerja andal untuk mendukung pembukaan lahan food estate di wilayah paling timur Indonesia, khususnya Papua.
Upacara pembukaan program pelatihan ini diselenggarakan pada Kamis, 5 Desember 2024, di Markas Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 11/Mit Anim, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Dalam sambutannya, Komandan Denzipur 11/Mit Anim, Kapten Czi Eka Rian Novyanda, memberikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan ini.
“Program ini sangat baik karena memberikan dampak positif yang signifikan. Tidak hanya mensejahterakan dan mencerdaskan masyarakat Papua, tetapi juga mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Kami yakin kolaborasi antara Denzipur 11/Mit Anim dan UT School bisa mewujudkan masyarakat Merauke yang profesional, cerdas, dan berkualitas,” ujar Kapten Eka.
Kadisnakertrans & ESDM Provinsi Papua Selatan, Lambertus Fatruan, juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada UT School. “Ini adalah bukti nyata kontribusi UT School dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya masyarakat Papua,” ujar Lambertus.
Dukungan terhadap Program Strategis Nasional Ketahanan Pangan
Pelatihan yang diadakan UT School ini merupakan dukungan terhadap Program Strategis Nasional (PSN) Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Pemerintah berencana membuka 1 juta hektare sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, untuk mendukung ketahanan pangan. Kesuksesan program ini membutuhkan peran aktif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta.
Food estate, sebagai konsep kawasan pangan terpadu, mencakup aktivitas pertanian, perkebunan, hingga peternakan. Selain peningkatan produksi pangan, program ini juga mendukung pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat setempat.
Rincian Program Pelatihan oleh UT School
Pertama, pelatihan diawali dengan Pembinaan Mental dan Sikap (Bintaslik) selama tiga hari di Markas Denzipur 11/Mit Anim, Distrik Tanah Miring, Merauke.
Kedua, dilanjutkan dengan lima hari pelatihan kelas (In-Class Training).
Ketiga, praktik pengoperasian dasar excavator hidrolik dilakukan selama 16 hari, dengan target waktu pengoperasian alat berat selama 10 jam per peserta.
Keempat, pelatihan diakhiri dengan On-the-Job Training selama tiga bulan.
“Kami berharap seluruh peserta mampu mengoperasikan excavator hidrolik secara benar dan aman, termasuk membuat parit untuk persawahan,” ujar Wakil Direktur KIPL UT School, Syaifuddin Zuhri.
Visi Besar UT School untuk 2025
Melalui program ini, UT School berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua, mendukung ketahanan pangan nasional, serta memberdayakan masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam pembangunan daerahnya.
Sejak berdiri pada 2008, UT School memiliki visi menjadi lembaga pendidikan keterampilan mekanik dan operator alat berat terbaik di dunia. Pada 2025, UT School menargetkan keberadaan 23 cabang yang tersebar lebih merata di seluruh Indonesia, guna memperluas akses pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda. (RO/ESG-1)