United Tractors Catat Pendapatan Rp134,4 Triliun di 2024, Segmen Nikel Mulai Berkembang

Kantor United Tractors Tbk.

ESG News  – PT United Tractors Tbk (Perseroan) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian hingga triwulan keempat 2024, mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp134,4 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 5% dari Rp128,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar berasal dari sektor Kontraktor Penambangan, diikuti oleh Mesin Konstruksi, Pertambangan Batubara Termal dan Metalurgi, serta Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya.

Kinerja Segmen Bisnis United Tractor

Kontraktor Penambangan – Segmen ini membukukan pendapatan Rp58,0 triliun, naik 8% dari tahun sebelumnya. PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining) mencatat peningkatan volume pemindahan tanah sebesar 5% menjadi 1.217 juta bcm, serta kenaikan produksi batu bara sebesar 15% menjadi 148 juta ton.

Mesin Konstruksi – Total pendapatan dari segmen ini meningkat 2% menjadi Rp37,3 triliun. Penjualan alat berat Komatsu turun 16% menjadi 4.420 unit akibat pelemahan di sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan. Meskipun demikian, penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan meningkat 1% menjadi Rp11,6 triliun, menopang kinerja keseluruhan.

Pertambangan Batubara Termal dan Metalurgi – Segmen ini mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 15% menjadi Rp26,0 triliun, akibat turunnya rata-rata harga jual batu bara. PT Tuah Turangga Agung (Turangga Resources) melaporkan volume penjualan batu bara sebesar 10,2 juta ton, termasuk 3,2 juta ton batu bara metalurgi. Jika dihitung dengan penjualan batu bara pihak ketiga, totalnya mencapai 13,1 juta ton atau naik 11% dibandingkan tahun lalu.

Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya – Segmen ini mengalami lonjakan pendapatan 90% menjadi Rp9,9 triliun, berkat peningkatan harga jual emas. PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR) mencatatkan total penjualan setara emas sebesar 232 ribu ons, naik 32% dibandingkan tahun lalu. Tambang Martabe di Tapanuli Selatan menjadi penyumbang terbesar dengan penjualan setara emas 230 ribu ons.

Ekspansi ke Bisnis Nikel

United Tractors mulai merambah bisnis nikel melalui PT Stargate Pacific Resources (SPR), yang mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Hingga akhir 2024, SPR mencatatkan penjualan bijih nikel sebesar 1,975 juta wet metric ton (wmt), terdiri dari 693 ribu wmt saprolit dan 1,282 juta wmt limonit. Selain itu, United Tractors memiliki 19,99% saham di Nickel Industries Limited (NIC), yang mencatatkan penjualan 34,4 ribu ton logam nikel pada kuartal keempat 2023 dan 96,3 ribu ton dalam sembilan bulan pertama 2024.

Penurunan Laba Bersih

Meskipun pendapatan meningkat, laba bersih Perseroan turun 5% dari Rp20,6 triliun menjadi Rp19,5 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh laba kotor yang lebih rendah dari bisnis batu bara serta peningkatan beban bunga.

“Penurunan laba ini terutama disebabkan oleh koreksi harga batu bara yang memengaruhi kinerja segmen pertambangan, meskipun pertumbuhan di sektor nikel menunjukkan prospek yang menjanjikan,” ujar Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis.

Dengan diversifikasi bisnis dan strategi pertumbuhan jangka panjang, United Tractors terus memperkuat posisinya di sektor pertambangan dan energi untuk menghadapi tantangan pasar global di tahun mendatang. (ESG-1)

 

Related posts