ESG News – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyetujui sejumlah keputusan strategis, termasuk pembagian dividen dan penguatan struktur organisasi.
RUPST BTN menyetujui pembagian dividen sebesar 25% atau Rp751,83 miliar dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp3 triliun. Sementara itu, sebesar 75% atau Rp2,25 triliun akan dialokasikan sebagai saldo laba ditahan guna mendukung pengembangan usaha perseroan.
Dividen yang dibagikan setara dengan Rp53,57 per lembar saham, dengan porsi pembagian kepada Pemerintah Republik Indonesia sebesar 60% dan kepada publik sebesar 40%.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa kebijakan dividen ini merupakan wujud komitmen BTN dalam meningkatkan kontribusi kepada pemerintah serta menjaga nilai bagi pemegang saham. “Pemberian dividen sebesar 25% tetap akan dapat menjaga rasio permodalan perseroan pada tahun 2025 di atas persyaratan regulator. Dengan adanya pembagian dividen tersebut, BTN berharap dukungan investor terhadap BTN semakin solid,” ujar Nixon.
Strategi Pertumbuhan dan Kinerja Keuangan
BTN menegaskan komitmennya untuk terus melakukan ekspansi dan transformasi bisnis. Hingga akhir 2024, BTN mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp357,97 triliun atau tumbuh 7,3% secara year-on-year (yoy). Dana pihak ketiga (DPK) pun meningkat 9,1% yoy menjadi Rp381,67 triliun. Dengan capaian tersebut, total aset BTN pada akhir 2024 tercatat sebesar Rp469,61 triliun, naik 7,03% dibandingkan tahun sebelumnya.
BTN menargetkan total aset menembus Rp500 triliun pada 2025, dengan pertumbuhan kredit dan pembiayaan diproyeksikan di kisaran 7-8% yoy, serta DPK ditargetkan meningkat 8-9% yoy. “Dengan didukung strategi bisnis dan transformasi yang konsisten kami lakukan, BTN tetap optimis dalam menumbuhkan bisnis, terutama memberikan akses pembiayaan kepada masyarakat untuk dapat memiliki rumah impian,” tambah Nixon.
Restrukturisasi dan Perubahan Susunan Pengurus
RUPST BTN juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Jumlah jajaran komisaris diciutkan dari 9 orang menjadi 6 orang. Adapun untuk jajaran direksi jumlahnya bertambah satu menjadi 11 orang dengan perubahan pada pembidangan.
Berikut susunan terbaru dewan komisaris dan direksi BTN:
Dewan Komisaris:
-
Komisaris Utama: Suryo Utomo*
-
Wakil Komisaris Utama: Dwi Ary Purnomo*
-
Komisaris Independen: Pietra Machreza Paloh*
-
Komisaris Independen: Ida Nuryanti*
-
Komisaris Independen: Panangian Simanungkalit*
-
Komisaris: Fahri Hamzah*
Dewan Direksi:
-
Direktur Utama: Nixon LP Napitupulu
-
Wakil Direktur Utama: Oni Febriarto Rahardjo
-
Direktur Human Capital, Compliance & Legal: Eko Waluyo
-
Direktur Finance & Strategy: Nofry Rony Poetra
-
Direktur Consumer Banking: Hirwandi Gafar
-
Direktur Risk Management: Setiyo Wibowo
-
Direktur IT: Tan Jacky Chen*
-
Direktur Network and Retail Funding: Rully Setiawan*
-
Direktur Operations: I Nyoman Sugiri Yasa*
-
Direktur Corporate Banking: Helmy Afrisa Nugroho*
-
Direktur Commercial Banking: Hermita Akmal*
-
Direktur Treasury & International Banking: Venda Yuniarti*
(*Efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.)
Nixon menyampaikan apresiasi kepada jajaran direksi dan komisaris yang telah berkontribusi dalam perkembangan BTN. “Semoga seluruh pengabdian yang telah diberikan menjadi tonggak sejarah kemajuan BTN dan menjadi motivasi kami dalam setiap langkah ke depan,” tandas Nixon.
Komisaris Utama BTN 2019-2024 Chandra M. Hamzah menutup RUPST BTN Tahun Buku 2024 dengan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemegang saham, direksi, dan komisaris atas kerja keras dan dedikasi dalam menjalankan visi perseroan. “Kami yakin bahwa dengan strategi yang telah dirancang dan dukungan dari seluruh pihak, BTN akan terus berkembang sebagai institusi keuangan yang kokoh dan berkontribusi besar bagi perekonomian nasional,” ujar Chandra. (ESG-1)