Review Market, BRI Danareksa Soroti ANTM, ICBP, INDF, dan MTEL

Pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. (dok.ant)

ESG News- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan signifikan pada penutupan perdagangan hari Senin (14/04), ditutup naik 1,7% ke level 6.368 dengan nilai transaksi mencapai Rp13,6 triliun. Meskipun investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp2,3 triliun, sektor Basic Materials menjadi penopang utama pasar dengan lonjakan hingga 6,02%.

Analis BRI Danareksa Sekuritas mencermati sentimen positif global dan domestik yang berpotensi mendorong tren bullish jangka pendek. Salah satu faktor pendorong eksternal datang dari bursa Wall Street yang ditutup menguat, di mana indeks Dow Jones naik 0,78%, S&P 500 menguat 0,79%, dan Nasdaq naik 0,64%. Kenaikan ini dipicu oleh sentimen positif atas kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengecualikan sejumlah perangkat elektronik dari tarif impor terbaru.

Katalis Domestik dan Potensi Dampaknya ke Pasar Saham
Beberapa katalis domestik menjadi sorotan pelaku pasar:

Investasi Qatar Senilai Rp33,6 Triliun
Chief Investment Officer Indonesia Investment Authority (INA), Pandu Sjahrir, mengungkapkan rencana investasi dari Qatar senilai US$2 miliar (setara Rp33,6 triliun). Dana ini akan disalurkan ke sektor strategis seperti energi, infrastruktur digital, dan hilirisasi industri.
Potensi dampak: Peningkatan sentimen positif terutama pada sektor infrastruktur dan energi.

Kenaikan Tarif Tol Mulai Mei 2025
Kenaikan tarif tol di beberapa ruas besar seperti Trans Jawa dan Trans Sumatera diperkirakan akan berdampak pada biaya logistik nasional.
Potensi dampak: Tekanan pada sektor transportasi dan distribusi, namun bisa menjadi katalis untuk emiten pengelola jalan tol.

Erajaya (ERAA) Pacu Penjualan Lewat iPhone 16
ERAA mengandalkan iPhone 16 sebagai ujung tombak penjualan, ditambah program cashback dan bundling.
Potensi dampak: Dukungan terhadap kinerja keuangan 2025, menarik untuk dipantau sebagai saham sektor consumer electronics.

Rekomendasi Saham BRI Danareksa: Strategi BUY di Tengah Volatilitas
BRI Danareksa Sekuritas memberikan pandangan optimistis terhadap beberapa saham pilihan dengan rekomendasi BUY, berikut ulasannya:

Aneka Tambang (ANTM IJ) – BUY, TP: Rp2.000
Laba Q4 2024 melonjak 122% QoQ menjadi Rp1,4 triliun, didorong penjualan emas dan feronikel.
Prospek: Kinerja tetap solid selama harga komoditas terjaga.
Risiko: Volatilitas harga nikel dan keterlambatan proyek.

Indofood CBP (ICBP IJ) – BUY, TP: Rp14.000
Stabilitas laba dan daya tahan sektor makanan membuat ICBP tetap menjadi pilihan defensif.
Catalyst: Profil margin yang kuat dan pertumbuhan berkelanjutan.

Indofood Sukses Makmur (INDF IJ) – BUY, TP: Rp8.800
Penurunan bea ekspor CPO sebesar 5% menjadi katalis positif jangka pendek.
Prospek: Posisi kuat di sektor agribisnis dan makanan.

Mitratel (MTEL IJ) – BUY, TP: Rp800
Meski target harga direvisi turun akibat penyesuaian proyeksi laba FY25-27, margin EBITDA masih impresif di 82,7%.
Outlook: Pertumbuhan jangka panjang tetap positif dari ekspansi jaringan dan M&A.

Outlook IHSG dan Strategi Investasi Jangka Pendek
Dengan dukungan sentimen global dan katalis domestik, IHSG diperkirakan tetap berpeluang menguat dalam jangka pendek. Namun, investor disarankan untuk tetap selektif terutama di tengah tren rights issue yang masih ramai, dengan Rp4,7 triliun dana sudah dihimpun hingga April 2025.

Strategi investasi yang disarankan:

Fokus pada saham berfundamental kuat dengan potensi pertumbuhan laba.

Pantau sektor komoditas dan infrastruktur yang mendapat sentimen positif dari aliran investasi asing dan belanja pemerintah.

Waspadai tekanan jangka pendek dari tarif tol dan penyesuaian kebijakan fiskal. (ESG-1)

Related posts