PT Kilang Pertamina Internasional Perkuat BBM Ramah Lingkungan, Produksi MFO LS Capai 14,5 juta barel Sepanjang 2024

Pekerja sedang memeriksa instalasi kilang di fasilitas kilang milik KPI. (dok.KPI)

ESG News – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus mengukuhkan posisinya sebagai produsen Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan dengan menghadirkan Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS). Saat ini, empat kilang KPI telah memiliki kapasitas produksi MFO LS, yakni Kilang Dumai, Kilang Balikpapan, Kilang Plaju, dan Kilang Cilacap.

Komitmen KPI dalam Menyediakan BBM Rendah Emisi
Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, menyatakan bahwa MFO LS merupakan bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur rendah yang lebih ramah lingkungan. “Marine Fuel Oil Low Sulphur adalah solusi bagi industri perkapalan yang membutuhkan bahan bakar dengan emisi lebih rendah, sejalan dengan regulasi lingkungan global,” ujar Hermansyah.

Sejak diberlakukannya standar ketat terkait emisi sulfur oleh International Maritime Organization (IMO) pada 2020, kebutuhan MFO LS semakin meningkat. Regulasi ini kemudian diadopsi dalam Keputusan Dirjen Migas No. 0179.K/DJM.S/2019, yang mewajibkan pembatasan kadar sulfur pada bahan bakar kapal efektif sejak 1 Januari 2020.

Peningkatan Produksi MFO LS
Pada tahun 2024, KPI mencatat produksi MFO LS mencapai 14,5 juta barel, dengan Kilang Dumai menyumbang sekitar 50% dari total produksi.

Produksi MFO LS di Kilang Dumai dimulai pada 2020, awalnya digunakan untuk pengisian bahan bakar kapal di jetty kilang tersebut. Proses pengembangan produk ini telah melalui berbagai tahapan, mulai dari simulasi tertulis, analisis laboratorium, hingga uji coba lapangan sejak Juli 2019, sebelum akhirnya resmi diluncurkan pada Februari 2020.

Kilang Plaju menyusul memproduksi MFO LS pada Maret 2022, dan pada Mei 2024, Kilang Cilacap juga mulai berkontribusi. Lifting perdana Kilang Cilacap dilakukan menggunakan Kapal MT Bloom dengan volume 200 ribu barel.

Dengan kemampuan produksi di empat kilang, KPI semakin memperkuat rantai pasok MFO LS, memberikan keunggulan kompetitif serta menjamin ketersediaan produk di pasar.

“Dengan produksi di empat kilang, KPI memastikan pasokan MFO LS tetap terjaga dan memenuhi kebutuhan industri perkapalan,” tambah Hermansyah.

Diversifikasi Produk BBM Rendah Emisi
Selain MFO LS, KPI juga menghadirkan inovasi BBM ramah lingkungan lainnya. Salah satunya adalah Diesel X, produk gasoil setara Euro 5 yang dihasilkan dari Kilang Balongan. Produk ini menjadi bukti komitmen KPI dalam menghadirkan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat serta industri.

Dengan terus memperluas produksi BBM rendah sulfur, KPI berperan aktif dalam mendukung transisi energi yang lebih hijau, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri energi ramah lingkungan di Indonesia. (RO/ESG-1)

Related posts