PLN EPI, Keraton Yogyakarta, dan Masyarakat Gunungkidul Kembangkan Biomassa Berkelanjutan

Program Biomassa di Kalurahan Karang Asem ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi terbarukan berbasis masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal. (dok.PLNEPI)

ESG News – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Keraton Yogyakarta dan masyarakat Gunungkidul meresmikan program pengembangan biomassa melalui penanaman 50.000 pohon multifungsi serta peresmian rumah bibit di Desa Berdaya Energi PLN EPI, Kalurahan Karang Asem, Gunungkidul, Yogyakarta.

Dorongan untuk Energi Terbarukan Berbasis Masyarakat

Program Corporate Social Responsibility (CSR) Lingkungan ini menjadi langkah strategis dalam pengembangan energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal. Sebanyak 50.000 pohon multifungsi ditanam di lahan seluas 15 hektar di Kalurahan Karang Asem. Seluruh bibit disediakan oleh rumah bibit yang dikelola oleh Kelompok Tani Asem Mulya.

Pohon yang ditanam memiliki manfaat ganda: daunnya dapat digunakan sebagai pakan ternak, sementara rantingnya menjadi bahan cofiring biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain itu, rumah bibit yang diresmikan akan berfungsi sebagai pusat penyemaian dan bank bibit masyarakat. Dengan pengelolaan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), program ini diharapkan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi warga setempat.

Dukungan Penuh dari Keraton Yogyakarta

Kepala Bebadan Pangreksaloka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Keraton Yogyakarta selalu mendukung program yang berorientasi pada keberlanjutan. Dengan komitmen ini, kami memberikan izin penggunaan Sultan Ground tanpa biaya untuk mendukung masyarakat,” jelasnya.

Manfaat Ekonomi dan Keberlanjutan

Ketua Kalurahan Karang Asem, Parimin, menyebutkan bahwa program ini membantu masyarakat mengurangi biaya pakan ternak, terutama saat musim kemarau.

“Bibit dari rumah bibit dapat memenuhi kebutuhan lokal sekaligus membuka peluang usaha tambahan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendukung transisi energi melalui pengembangan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara.

“Ekosistem biomassa ini tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga ketahanan pangan dan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” ujarnya.

Dampak Positif dan Target Keberlanjutan

Program ini sejalan dengan target PLN dalam mengurangi emisi karbon melalui teknologi cofiring, yang telah menghasilkan energi bersih sebesar 575,4 GWh. Dari Februari 2023 hingga 2025, penanaman di Sultan Ground dan Tanah Kas Desa di Kalurahan Gombang dan Karang Asem telah mencapai 150.000 pohon multifungsi biomassa, terdiri dari Gamal, Kaliandra, Indigofera, dan Gmelina (Jati Putih).

Menuju Green Economy Village

Pengembangan biomassa di Kalurahan Karang Asem menjadi langkah awal menuju “Green Economy Village” sebagai kawasan hutan tanaman energi yang memberikan manfaat berkelanjutan. PLN EPI, Keraton Yogyakarta, dan masyarakat Gunungkidul membuktikan bahwa kolaborasi yang kuat dapat menciptakan perubahan nyata bagi keberlanjutan energi, lingkungan, dan masyarakat.

Selain itu, model ini mulai disosialisasikan ke wilayah lain, seperti Cilacap dan Tasikmalaya, sebagai bukti bahwa energi terbarukan berbasis kerakyatan dapat diterapkan secara luas.

Mendukung ESG dan SDGs

Inisiatif ini merupakan bagian dari implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 15 terkait perlindungan dan pengelolaan ekosistem daratan. Dengan program ini, PLN EPI berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (RO/ESG-1)

Related posts