PLN EPI Dukung Konservasi Mangrove Cilacap Lewat Pelatihan dan Studi Banding untuk Warga Pesisir

Studi Banding Mangrove ke Kampung Laut Cilacap ini merupakan upaya nyata Perusahaan dalam mendukung konservasi lingkungan sekaligus meningkatkan kapasitas masyarakat pesisir Bunton dalam menjaga ekosistem mangrove secara berkelanjutan. (dok.PLN Epi)

Dhanavarta – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) kembali menegaskan komitmennya dalam pelestarian lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan studi banding pengelolaan mangrove bagi warga Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

Kegiatan yang berlangsung di Eduwisata Arboretum Mangrove Kolak Sekancil, Kampung Laut, Cilacap ini menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN EPI yang berfokus pada pemulihan ekosistem pesisir secara berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa pelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak. Dibutuhkan kolaborasi multipihak serta partisipasi aktif masyarakat. Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali warga agar mampu menjaga dan merehabilitasi kawasan mangrove secara mandiri,” ungkap Mamit Setiawan, Sekretaris Perusahaan PLN EPI.

Sinergi Ilmu dan Praktik Lapangan

Dalam pelatihan tersebut, PLN EPI menggandeng sejumlah pakar dan praktisi konservasi.

  • Dr. Mukti Trenggono, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsoed, menekankan pentingnya mangrove sebagai benteng alami dalam mitigasi perubahan iklim dan abrasi pantai.

  • Wahyono, Ketua KTH Krida Wana Lestari, berbagi teknik pembibitan dan pemilihan lokasi tanam yang efektif untuk keberhasilan rehabilitasi mangrove.

  • Yayan Hadiyan dari BRIN menambahkan pendekatan ilmiah dalam mengelola rumah bibit mangrove berbasis komunitas, termasuk pentingnya monitoring dan evaluasi berkelanjutan.

Dari Eduwisata Menuju Ekowisata Berbasis Komunitas

Kegiatan ini juga diikuti oleh Jaban Sukarto, Ketua KTH Wana Lestari dan penggerak ekowisata Mangrove Bunton. Ia menyambut baik inisiatif PLN EPI yang membuka wawasan warga dalam pengembangan wisata mangrove yang selaras dengan konservasi.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat, memberi kami semangat dan pemahaman baru untuk terus menjaga hutan mangrove sebagai sumber kehidupan,” ujarnya.

Dari Aksi Sosial ke Gerakan Komunitas

PLN EPI berharap pelatihan ini menjadi titik awal lahirnya gerakan warga untuk menjaga ekosistem pesisir Cilacap secara berkelanjutan.

“Sosialisasi ini bukan akhir, tetapi awal dari gerakan bersama dalam menjaga lingkungan,” tutup Mamit.

Langkah PLN EPI ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung target pembangunan energi berkelanjutan yang inklusif dan ramah lingkungan. (ESG-1)

Related posts