ESG News – Langkah konkret menuju transisi energi berkelanjutan kembali diperkuat oleh Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan PLN Nusantara Power (PLN NP). Kedua entitas di bawah PLN Grup ini menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, untuk membangun rantai pasok biomassa yang tangguh, berkelanjutan, dan inklusif.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi nasional menuju Net Zero Emission (NZE), di mana PLN Grup secara konsisten mendorong transformasi energi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah.
Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, menegaskan pentingnya kemitraan lintas sektor untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan membuka peluang ekonomi baru berbasis sumber daya lokal.
“Kami ingin membangun ekosistem biomassa yang inklusif, melibatkan masyarakat secara aktif dalam pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan, hingga kehutanan. Selain mendukung cofiring di PLTU, model ini juga akan menghidupkan kembali lahan kritis secara produktif,” jelas Aris.
Sementara itu, PLN Nusantara Power siap mengimplementasikan teknologi cofiring dengan pendekatan rendah emisi. Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN NP, Rachmanoe Indarto, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mempercepat pemanfaatan energi alternatif di unit pembangkit PLN.
“Ini bagian dari roadmap transformasi hijau PLN Grup. Prinsip keberlanjutan dan ketepatan teknologi akan menjadi fondasi dalam setiap langkah kami,” ujar Rachmanoe.
Transisi Energi yang Inklusif dan Pro-Rakyat
Bupati Gunung Mas, Jaya Samaya Monong, menyambut baik kerja sama ini. Ia menilai inisiatif ini tidak hanya memperkuat pasokan energi bersih, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang nyata bagi warga Kalimantan Tengah.
“Transformasi energi ini harus berdampak langsung bagi masyarakat. Kami ingin pembangunan energi bersih juga menciptakan lapangan kerja, mendorong UMKM lokal, dan menjaga lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Jaya.
Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk kerja sama konkret antara PLN Grup dan perusahaan daerah milik Kabupaten Gunung Mas. Ke depan, ekosistem biomassa yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi model nasional dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) berbasis komunitas dan sumber daya lokal.