ESG News – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggandeng Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Melalui kerja sama strategis ini, PLN EPI mendorong pengembangan ekosistem biomassa sebagai sumber energi terbarukan berbasis potensi lokal.
Langkah ini sejalan dengan komitmen PLN untuk meningkatkan bauran energi hijau nasional dan mendukung target transisi energi yang berkelanjutan.
“Kami melihat potensi besar biomassa di NTT untuk mendukung transisi energi nasional. Sinergi antara Pemerintah Daerah dan PLN akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan energi terbarukan ini,” ujar Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, dalam kunjungannya ke Gubernur NTT, Selasa (8/4/2025). Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Anggota DPD RI asal NTT, Angelius Wake Kako.
PLN EPI merupakan subholding dari PLN yang bertanggung jawab terhadap penyediaan energi primer. Hingga Februari 2025, PLN EPI telah menyuplai biomassa sebesar 275.579 metrik ton untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN. Aris menegaskan bahwa pengembangan biomassa di NTT akan menjadi salah satu langkah strategis untuk mewujudkan energi ramah lingkungan di masa depan.
“Dengan kerja sama yang baik, kami optimistis program ini bisa berjalan optimal dan menjadi model pengembangan energi hijau di Indonesia,” tambah Aris.
Dukung Ekonomi Kerakyatan dan Ketahanan Energi Daerah
Gubernur NTT Melki Laka Lena menyambut baik kolaborasi ini dan menekankan bahwa pemanfaatan biomassa dapat mendukung ketahanan energi sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
“Biomassa bisa berasal dari sampah organik, jerami, tongkol dan batang jagung, hingga kotoran ternak. Bahkan, komoditas lokal seperti cangkang kemiri, kulit biji mete, lamtoro, dan gamal bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif,” ujar Melki.
Pemanfaatan potensi lokal tersebut dinilai akan membuka peluang baru bagi masyarakat desa, terutama dalam menciptakan rantai pasok energi berbasis ekonomi kerakyatan.
Senada dengan itu, Anggota DPD RI Angelius Wake Kako menegaskan bahwa kolaborasi antara PLN EPI dan Pemprov NTT dapat menjadi batu loncatan dalam mengoptimalkan sumber daya alam yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
“Jika dikelola secara baik dan berkelanjutan, biomassa bisa menjadi sektor ekonomi baru yang menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Langkah Konkret Mendukung Transisi Energi Nasional
Melalui sinergi ini, PLN EPI berharap dapat memperkuat peran energi baru dan terbarukan (EBT) di daerah, sekaligus mendukung target nasional dalam mencapai bauran energi hijau sebesar 23% pada 2025. PLN EPI juga menegaskan bahwa proyek biomassa di NTT akan menjadi contoh konkret pengembangan energi terbarukan berbasis komunitas.