PGN Tancap Gas Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi untuk Swasembada Energi

Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko menjelaskan proyek yang dijalankan PGN ke depan guna mendukung target dan rencana pemerintah. (dok.PGN)

ESG News – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi guna mendukung target swasembada energi nasional. PGN mengusung prinsip integrasi menyeluruh dalam pengembangan infrastruktur, sehingga pemerataan jaringan gas tetap terjaga dan efisiensi pemanfaatan gas bumi bagi pengguna semakin meningkat.

Integrasi Infrastruktur untuk Fleksibilitas Pasokan

“Dengan integrasi infrastruktur pipa dan non-pipa, PGN akan lebih fleksibel dalam memenuhi permintaan gas serta memperluas pasar di Indonesia,” ujar Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko.

Arief menjelaskan bahwa PGN terus memperkuat konektivitas jaringan distribusi, khususnya di Indonesia bagian barat, untuk meningkatkan kehandalan dan akses bagi pelanggan baru. Beberapa proyek strategis yang tengah berjalan antara lain:

  1. Pipa Dumai – Sei Mangke: Mengalirkan gas dari Sumatera Utara dan Aceh ke Sumatera bagian tengah dan selatan.

  2. Pipa Transmisi Cirebon – Semarang (Cisem): Memanfaatkan surplus gas dari Jawa Timur untuk dialirkan ke Jawa bagian barat.

  3. Pipa Tegal – Cilacap: Mendukung konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas di Kilang Cilacap serta memperluas akses gas bumi di Jawa bagian selatan.

  4. Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas): Tahun 2025, PGN menargetkan pembangunan 200.000 sambungan rumah tangga (SR) sebagai bagian dari prioritas pemerataan akses energi bersih.

Dukungan terhadap Hilirisasi dan Industri

Untuk memperkuat industri nasional, PGN juga mengembangkan infrastruktur gas bumi guna mendukung hilirisasi dan kebutuhan sektor industri, antara lain:

  • Pipa Bintuni – Fakfak: Menyediakan pasokan gas bagi industri petrokimia.

  • Penyediaan gas ke kawasan industri: PGN menjajaki peluang distribusi gas ke kawasan industri strategis, termasuk Makassar, Parigi Moutong (Parimo), Morowali, dan Teluk Bintuni.

Selain jaringan pipa, PGN juga mengembangkan infrastruktur beyond pipeline, seperti fasilitas LNG di Indonesia tengah dan timur untuk memenuhi permintaan dari sektor smelter dan pembangkit listrik. Salah satu kolaborasi strategis adalah kerja sama dengan PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dalam proyek gasifikasi pembangkit listrik di Papua Utara.

Mengatasi Tantangan Pasokan Gas Bumi

Arief menekankan bahwa pengembangan infrastruktur yang terintegrasi dapat menjadi solusi untuk mengelola ketidakseimbangan pasokan gas bumi di Indonesia. Saat ini, wilayah barat mengalami natural decline, sementara potensi pasokan gas justru banyak ditemukan di wilayah timur. Infrastruktur LNG menjadi solusi utama untuk membawa LNG ke wilayah barat, sekaligus memenuhi permintaan yang terus tumbuh di Indonesia tengah dan timur.

Dalam mendukung ketahanan energi nasional, PGN juga tengah menjalankan proyek revitalisasi Tangki LNG Hub Arun, yaitu tangki F-6004, guna meningkatkan kapasitas penyimpanan LNG. Saat ini, progres konstruksi proyek tersebut telah mencapai 73%.

Dukungan terhadap Rencana Induk Jaringan Gas Nasional

Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN berkomitmen menjadi mitra strategis dalam mewujudkan swasembada energi nasional. Berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah mencanangkan pembangunan jaringan backbone transmisi gas di Sumatera dan Jawa. Beberapa prioritas yang tengah dikebut antara lain pembangunan pipa transisi Batang – Cirebon di Jawa dan Dumai – Sei Mangke di Sumatera.

Sementara itu, di wilayah tengah dan timur Indonesia, pemerintah berfokus pada pengembangan moda beyond pipeline, seperti mini LNG dan LNG terminal, guna mendukung program gasifikasi pembangkit listrik di daerah kepulauan.

Dengan percepatan pembangunan infrastruktur gas bumi, PGN optimistis dapat mendukung kemandirian energi nasional serta meningkatkan efisiensi dan akses energi bagi masyarakat dan industri di seluruh Indonesia. (ESG-1)

 

Related posts