ESG News – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat operasional dengan mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur gas bumi guna memastikan keandalan pasokan energi nasional. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional serta mendukung pertumbuhan keuangan yang positif di tengah dinamika industri energi.
Optimalisasi Infrastruktur Gas Bumi untuk Keandalan Pasokan
Salah satu strategi utama PGN dalam memperkuat operasional adalah optimalisasi Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung untuk berbagai sektor, termasuk industri dan pembangkit listrik. Pada 2024, kontrak Terminal Usage Agreement (TUA) meningkat 33%, dari 54 BBTUD pada 2023 menjadi 72 BBTUD. Peningkatan ini berdampak pada keandalan pasokan gas untuk kebutuhan pembangkit listrik nasional.
Di sektor transmisi, PGN berhasil meningkatkan volume gas yang disalurkan hingga 1.543 MMSCFD. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan volume gas dari lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) melalui pipa Gresik-Semarang sebesar 48%, dari 88 MMSCFD pada 2023 menjadi 130 MMSCFD pada 2024. Selain itu, pipa transmisi Senipah-Balikpapan mulai beroperasi dengan volume 30 MMSCFD, serta peningkatan volume penyaluran gas untuk pelanggan domestik melalui pipa Grissik-Duri dan Grissik-Batam sebesar 29 MMSCFD.
Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menegaskan bahwa pemanfaatan infrastruktur gas bumi secara optimal adalah kunci utama dalam mendukung pertumbuhan bisnis dan keuangan perusahaan. “Kami memahami bahwa infrastruktur gas bumi adalah tulang punggung ketahanan energi nasional. Oleh karena itu, pengembangan dan utilisasi infrastruktur gas bumi akan terus menjadi prioritas kami,” ujarnya, Rabu (26/3/2025).
Strategi Efisiensi Keuangan dan Optimasi Pendapatan
Selain penguatan operasional, PGN juga fokus pada efisiensi keuangan melalui strategi optimalisasi biaya dan pengelolaan kas yang lebih disiplin. Pada 2024, arus kas operasi PGN meningkat 9%, didorong oleh strategi optimalisasi pendapatan dan efisiensi. Beban keuangan berhasil ditekan hingga 23% melalui strategi pembiayaan yang lebih efisien, seperti optimalisasi dana internal dan pelunasan obligasi. Dampaknya, liabilitas jangka pendek turun sebesar USD 327,9 juta atau 22%.
Secara keseluruhan, PGN membukukan pendapatan sebesar USD 3,8 miliar pada 2024, yang didorong oleh pertumbuhan bisnis LNG trading internasional serta peningkatan pendapatan dari transmisi gas dan regasifikasi. Trading LNG internasional merupakan segmen bisnis baru yang dimulai tahun ini dengan volume 60 BBTUD ke pasar Tiongkok, memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan pendapatan tahunan. Dengan strategi ini, laba operasi PGN mencapai USD 522,7 juta, sementara laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk mencapai USD 339,4 juta.
Optimisme PGN dalam Pertumbuhan Berkelanjutan
Dengan strategi ekspansi bisnis yang terarah serta efisiensi dan optimalisasi dana yang berkelanjutan, PGN optimis dapat terus bertumbuh dan memberikan manfaat bagi pelanggan serta pemangku kepentingan. Melalui pemanfaatan infrastruktur yang maksimal dan strategi keuangan yang disiplin, PGN terus memperkuat perannya sebagai pemimpin dalam industri gas bumi nasional. (ESG-1)