PGN Dorong Kemandirian Energi dan Ekonomi Desa lewat Suadesa Festival 2025

PGN hadirkan Suadesa Festival di Desa Karangrejo, Magelang — pesta rakyat yang menggabungkan energi ramah lingkungan, pemberdayaan UMKM, pelestarian budaya, dan gaya hidup berkelanjutan. (dok.PGN)

ESG News – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-60, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Suadesa Festival 2025 pada 10–11 Mei di Gasblock PGN Karangrejo, Magelang. Festival ini merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari milik Pertamina, dan bertujuan mendorong kemandirian desa melalui pemanfaatan energi bersih dan pemberdayaan ekonomi lokal berbasis potensi desa.

Desa Karangrejo, sebagai desa binaan PGN, menjadi pusat pelaksanaan kegiatan yang tidak hanya menampilkan ragam produk UMKM, tapi juga menyuguhkan pertunjukan seni budaya serta edukasi energi ramah lingkungan. Festival ini diharapkan menjadi momentum strategis dalam mengangkat potensi lokal serta menggerakkan roda ekonomi berbasis komunitas.

“Suadesa Festival diharapkan menjadi pesta rakyat yang memantik ruang-ruang ekonomi baru, serta memperkuat ikatan sosial antara masyarakat dan PGN,” ujar Fajriyah Usman, Sekretaris Perusahaan PGN.

Ekonomi Lokal, Energi Ramah Lingkungan

Salah satu sorotan festival adalah Pasar Suadesa, yang diikuti 40 tenant UMKM dari Desa Karangrejo dan Desa Wringin Putih, menampilkan produk kuliner khas, kerajinan kayu, anyaman, batik, hingga jamu tradisional. Produk-produk tersebut tidak hanya membawa cita rasa lokal, tapi juga mencerminkan nilai keberlanjutan karena sebagian besar menggunakan bahan alami dan kemasan ramah lingkungan.

Menariknya, seluruh penjual di Pasar Suadesa tidak menyediakan kantong plastik. Pengunjung didorong untuk membawa tas belanja sendiri sebagai bentuk partisipasi dalam pengurangan sampah plastik.

PGN juga memperkenalkan penggunaan Gaslink C-Cyl, moda distribusi gas berbentuk Cylinder CNG untuk melayani kebutuhan energi bersih bagi tenant kuliner. Ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem energi rendah emisi di tingkat desa, termasuk melalui penggunaan panel surya untuk kebutuhan listrik Balkondes, UMKM, dan penginapan sekitar.

Warisan Budaya, Kemandirian Desa

Tak hanya ekonomi dan energi, Suadesa Festival juga sarat nilai budaya. Di panggung seni, pengunjung disuguhkan penampilan dari Shaggydog, Irta Amalia, hingga komunitas seni lokal. Sementara di area workshop, masyarakat diajak belajar membuat kerajinan tradisional seperti anyaman, tenun, dan ukiran dari bahan alami.

“Kemandirian desa berarti mampu berdiri di atas kaki sendiri, menggali potensi lokal untuk kesejahteraan warganya,” ujar M. Hely Rofikun, Kepala Desa Karangrejo.

Suadesa juga menjadi media promosi potensi wisata Balkondes dan budaya Borobudur yang kaya. Kolaborasi antara PGN, pemerintah desa, komunitas budaya, dan UMKM ini diharapkan mampu menciptakan efek domino bagi penguatan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

ESG dalam Aksi Nyata

Festival ini mencerminkan implementasi nyata prinsip ESG (Environmental, Social, Governance), terutama pada aspek sosial dan lingkungan. PGN secara konsisten mendorong pemanfaatan energi bersih, pemberdayaan ekonomi desa, dan pelestarian budaya.

“Suadesa Festival adalah wujud nyata kepedulian PGN dalam memajukan ekonomi desa dan mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan. Semoga festival ini menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan,” tutup Fajriyah. (ESG-1)

Related posts