ESG News – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) resmi menjalin kerja sama untuk mengembangkan proyek Flare Gas to Power. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HOA) oleh CEO Pertamina NRE, John Anis, dan Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, di Grha Pertamina, Jakarta. Secara paralel, kegiatan project expose juga berlangsung di Kilang Balongan, yang akan menjadi lokasi utama proyek ini.
Dukungan terhadap Transisi Energi dan NZE 2060
CEO Pertamina NRE, John Anis, menegaskan bahwa proyek Flare Gas to Power adalah langkah strategis dalam mendukung transisi energi dan pencapaian target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Teknologi ini memanfaatkan gas suar (flare gas), yang sebelumnya terbuang sia-sia, untuk dikonversi menjadi energi listrik.
“Inisiatif ini sejalan dengan visi kami untuk mengoptimalkan sumber daya energi yang ada, sekaligus menurunkan emisi karbon secara signifikan,” ujar John Anis.
Secara teknis, teknologi ini bekerja dengan menangkap gas buang dari suar yang biasanya dibakar di udara, kemudian mengolahnya melalui sistem pemurnian dan mengarahkannya ke turbin gas atau mesin pembangkit. Energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk operasional kilang atau disalurkan ke jaringan listrik. “Proses ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi tetapi juga menjaga lingkungan,” tambahnya.
Efisiensi Energi dan Pengurangan Emisi
Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menjelaskan bahwa proyek ini memiliki dampak signifikan dalam mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi operasional kilang. Dengan implementasi Flare Gas to Power, KPI berpotensi:
Mengurangi emisi CO? sebesar 80 ribu ton CO?e per tahun.
Menekan konsumsi gas untuk boiler lebih dari 2,5 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day).
Menghemat biaya bahan bakar lebih dari USD 9 juta per tahun.
“Sinergi ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi strategis di lingkungan Pertamina dapat menghasilkan solusi inovatif dengan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi,” ungkap Taufik Aditiyawarman.
Menuju Energi Bersih dan Berkelanjutan
Pertamina optimistis bahwa proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara dua subholding ini, diharapkan akan muncul lebih banyak inovasi serupa yang mendukung pengurangan emisi dan optimalisasi sumber daya energi.
Proyek ini diharapkan menjadi inspirasi bagi industri energi dalam mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan mendukung transisi energi nasional. (RO/ESG-1)