Mendorong Pertanian Berkelanjutan, Astra Agro Lestari Kurangi Pestisida untuk Lindungi Ekosistem

Direktur Utama Astra Agro Lestari Santosa meraih The Best CEO with Special Mention: The Most Consistent Listed Company in Efforts to Reduce Pesticide in Pest Management pada ajang Top CEO Indonesia Awards 2024. (Dok.AALI)

ESG News. Industri kelapa sawit semakin berkomitmen untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pengurangan penggunaan pestisida, seperti yang telah diterapkan oleh Grup Astra Agro Lestari.

Dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem, Astra Agro Lestari telah melakukan inovasi pengendalian hama secara berkelanjutan. Perseroan berfokus pada pengurangan pestisida kimia dengan mengedepankan metode pengendalian hayati. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan luas kebun mencapai 285.387 hektare pada 2024, Astra Agro Lestari terus berupaya untuk mengelola perkebunan secara ramah lingkungan.

Pendekatan Hayati untuk Pengendalian Hama

Astra Agro Lestari telah melakukan serangkaian riset untuk mengoptimalkan produksi tandan buah segar (TBS) melalui metode pengendalian hayati. Upaya ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tanaman tetapi juga melindungi petani plasma dan swadaya dari ancaman hama yang merugikan. CEO Astra Agro Lestari, Santosa, menjelaskan bahwa perusahaan kini lebih mengutamakan penggunaan predator alami, seperti serangga parasitoid untuk ulat, serta burung hantu sebagai pengendali populasi tikus. Langkah ini telah berhasil menekan biaya aplikasi pestisida, sekaligus menjaga keseimbangan rantai makanan di ekosistem perkebunan.

Berdasarkan Laporan Keberlanjutan AALI 2023, perusahaan telah memperluas kawasan tanaman bermanfaat yang menjadi habitat bagi predator alami. Hingga 2023, area ini telah mencapai 2,81 juta m², meningkat signifikan dari 1,97 juta m² pada tahun 2021 dan 2,5 juta m² pada tahun 2022. Selain itu, Astra Agro Lestari juga meningkatkan jumlah petak konservasi, dari 5.600 petak pada 2021 menjadi 10.600 petak pada 2023.

Digitalisasi Sistem dan Inovasi Berkelanjutan

Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan, Astra Agro Lestari telah mendigitalisasi sistem pengendalian hama. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengantisipasi serangan hama, meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan ketergantungan pada bahan kimia. Santosa menegaskan bahwa pestisida kimia kini hanya digunakan sebagai solusi terakhir, terutama pada tahap pembibitan atau saat serangan hama mencapai tingkat kritis.

Penghargaan atas Praktik Berkelanjutan

Upaya Astra Agro Lestari dalam menerapkan prinsip keberlanjutan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Tempo dan IDNFinancials memberikan penghargaan kepada Direktur Utama Astra Agro Lestari, Santosa, sebagai The Best CEO with Special Mention: The Most Consistent Listed Company in Efforts to Reduce Pesticide in Pest Management pada ajang Top CEO Indonesia Awards 2024 yang digelar di Bandung, Jumat (15/11). Penghargaan ini merupakan pengakuan atas dedikasi perusahaan dalam mengurangi penggunaan pestisida dan mempromosikan praktik berkelanjutan.

Kinerja Keuangan yang Tetap Stabil

Meskipun menghadapi tantangan fluktuasi harga komoditas, Astra Agro Lestari terus menunjukkan kinerja yang solid. Hingga September 2024, pendapatan perusahaan tercatat meningkat sebesar 3,8% secara tahunan (year-on-year), sementara EBITDA tumbuh sebesar 11,1%. Hal ini menunjukkan pemulihan positif setelah penurunan harga minyak sawit pada tahun sebelumnya, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.

Dukungan Pemerintah dan Komunitas Akademik

Pada acara penghargaan, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli turut hadir memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi terhadap kemajuan industri berkelanjutan di Indonesia. Beliau juga mendorong kolaborasi antar pemimpin perusahaan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi delapan persen menuju Indonesia Emas 2045, seperti yang diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Selamat kepada para CEO yang terpilih atas dedikasi dan kontribusinya dalam memajukan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Yassierli, yang juga merupakan profesor di Institut Teknologi Bandung.

Dengan berbagai inisiatif ini, Astra Agro Lestari tidak hanya berfokus pada profitabilitas tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan, menjadikan perusahaan sebagai pelopor dalam transformasi industri kelapa sawit yang lebih hijau dan bertanggung jawab. (RO/ESG-1)

Related posts