Reforestasi mangrove di Serang perkuat kerja sama lingkungan Indonesia-Tiongkok, PLTU Jawa 7 tunjukkan komitmen pada transisi energi dan pembangunan hijau.
ESG News – Dalam momentum peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, PLTU Jawa 7 di Serang, Banten menjadi saksi kolaborasi lintas negara yang sarat makna ekologis. Melalui seremoni penanaman mangrove bertajuk “The Rebirth of Mangrove Forest”, kerja sama strategis kedua negara tidak hanya menyasar energi dan infrastruktur, tapi juga pelestarian alam yang berkelanjutan.
Acara ini diselenggarakan oleh CHN Energy Investment Group Co., Ltd. dan China International Communications Group, dengan dukungan Direktorat Ekologi dan Lautan Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok. Seremoni ini menjadi bagian dari upaya konkret menuju pembangunan hijau dan diplomasi lingkungan antarbangsa.
Para peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan media dari kedua negara disambut dengan paparan teknologi clean coal PLTU Jawa 7 serta perkembangan kawasan konservasi mangrove seluas 19 hektare—naik pesat dari 5 hektare sejak satu dekade terakhir. Kawasan ini bahkan telah ditetapkan sebagai Pusat Mangrove Internasional Pertama di Dunia pada konvensi di Shenzhen, November 2024 lalu.
“Ini bukan hanya proyek kehutanan, tapi bagian dari komitmen transisi energi yang ramah lingkungan,” kata Zhao Zhigang, Presiden Direktur PT SGPJB.
Komitmen Hijau di Tengah Tantangan Energi
PLTU Jawa 7 kini menjadi contoh nyata bahwa pembangkit listrik berbasis batu bara pun dapat menerapkan teknologi bersih. Dengan sistem Ultra Supercritical (USC), fasilitas ini berhasil menurunkan konsumsi batu bara sekaligus menekan emisi CO₂, NOx, dan SO₂ secara signifikan.
Di sisi lain, PLTU ini juga menerapkan:
-
Monitoring emisi real-time yang terhubung langsung ke KLHK,
-
Pengendalian debu dan gas buang melalui ESP dan FGD,
-
Pemanfaatan limbah abu (fly ash dan bottom ash) untuk bahan bangunan,
-
serta edukasi lingkungan dan penanaman pohon secara berkala.
“Kami tidak hanya membangun pembangkit, tapi juga ekosistem keberlanjutan,” ujar Doddy Nafiudin, Direktur General Affairs PT SGPJB. Ia menambahkan bahwa Shenhua Group sebagai mitra Tiongkok memiliki komitmen tinggi pada investasi energi bersih, termasuk proyek PLTS Karangkates 129 MWp yang dijadwalkan beroperasi 2026.
Diplomasi Ekologi: Energi, Kepercayaan, dan Mangrove
Dalam perspektif ESG, konservasi mangrove bukan hanya upaya memperbaiki ekosistem pesisir yang rusak. Ini adalah simbol kolaborasi lintas negara untuk mengintegrasikan nilai keberlanjutan ke dalam relasi diplomatik dan bisnis.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi masyarakat, kawasan mangrove Jawa 7 diharapkan menjadi model co-creation antara industri dan lingkungan, sekaligus tonggak penting menuju netralitas karbon di sektor ketenagalistrikan.
“Kolaborasi Indonesia-Tiongkok selama 75 tahun ini menunjukkan bahwa transisi energi dan pelestarian lingkungan bukan pilihan, melainkan kebutuhan bersama,” tutup Doddy. (ESG-1)