Kesadaran Perusahaan terhadap Pentingnya ESG dalam Pembangunan Berkelanjutan Menjadi Kunci

Kesadaran perusahaan menerapkan prinsip ESG menjadi kunci dalam mencapai keberlanjutan.

ESGNews- Dunia usaha terus bergerak menuju pendekatan yang lebih berkelanjutan, di mana prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) memainkan peran kunci. Dalam ESG Summit 2024 yang digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12/9/2024, para pemangku kepentingan menyoroti transformasi penting dalam cara perusahaan memandang dampak lingkungan dan sosial sebagai bagian dari strategi bisnis.

Transformasi Tujuan Perusahaan
Menurut Fahrudin, Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN, eksploitasi sumber daya alam yang tak terkendali, seperti yang terjadi pada masa revolusi industri, telah menimbulkan kerusakan lingkungan dan pelanggaran hak asasi manusia. Namun, kini perusahaan mulai menyadari bahwa keberlanjutan merupakan bagian integral dari keberhasilan jangka panjang.
“Jika eksploitasi terus dilakukan, keberlanjutan perusahaan akan diragukan. Transformasi ini penting agar korporasi tidak hanya mengejar keuntungan semata tetapi juga berkontribusi terhadap keseimbangan lingkungan dan sosial,” tegasnya seperti dikutip dari Republika.

Sinergi Konsep CSR, SDGs, dan ESG
Fahrudin menjelaskan bahwa ESG adalah kendaraan utama untuk mencapai keberlanjutan. CSR berfungsi sebagai mesin penggerak, SDGs adalah panduan arah, dan sustainability menjadi tujuan akhir. Dengan sinergi ini, perusahaan tidak hanya beroperasi secara etis tetapi juga menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat.

ESG dalam Kebijakan Proper KLHK
Sekretaris Ditjen PPKL KLHK, Netty Widayati, menegaskan relevansi ESG dengan program Proper (Public Disclosure Program for Environmental Compliance), yang telah berjalan sejak 1997. Program ini menilai kepatuhan perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan. Pada tahun 2023, Proper mencatat pencapaian besar:

Penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 299 juta ton.
Efisiensi air hingga 437 juta meter kubik.
Efisiensi energi sebanyak 554 juta ton.
Penerapan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) limbah non-B3 dan B3 hingga 89 juta ton.
Netty juga menambahkan bahwa keberhasilan Proper berdampak pada pemberdayaan masyarakat dengan total investasi sebesar Rp 1,56 triliun, menciptakan manfaat bagi 5,9 juta penerima langsung.

Penerapan ESG di Pasar Modal
Pentingnya ESG juga diakui dalam pasar modal, di mana laporan kinerja lingkungan perusahaan menjadi salah satu faktor penentu pergerakan saham. Emiten yang memiliki rapor merah cenderung mengalami penurunan nilai saham, mencerminkan meningkatnya kesadaran investor terhadap konsep keberlanjutan.

Membangun Kesadaran Kolektif
Forum ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk mempercepat implementasi ESG. Dengan pendekatan yang berkelanjutan, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan daya saing tetapi juga berkontribusi pada pembangunan nasional yang lebih adil dan berwawasan lingkungan. (ESG-1)

Related posts