Ini Dampak Keluarnya Wells Fargo dan Goldman Sachs dari Aliansi NZBA

Ilustrasi gambar yang menggambarkan ketegangan antara tujuan iklim global dan tekanan politik, serta dampak keluarnya dua bank besar AS dari Net-Zero Banking Alliance. (Chatgpt)

ESG News _ Pada akhir tahun 2024, keputusan mengejutkan datang dari dua bank besar AS, Wells Fargo dan Goldman Sachs, yang memilih untuk keluar dari Net-Zero Banking Alliance (NZBA). Keputusan ini menandai langkah besar kedua dalam waktu yang relatif singkat, setelah Goldman Sachs menarik diri pada awal bulan tersebut.

Keputusan Wells Fargo ini membuatnya bergabung dengan daftar bank yang mengundurkan diri dari koalisi yang didedikasikan untuk mencapai emisi nol bersih (net-zero emissions) pada tahun 2050, yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beranggotakan lebih dari 140 bank di seluruh dunia.

NZBA, yang didirikan pada tahun 2021, bertujuan untuk menyelaraskan aktivitas pembiayaan dan investasi bank-bank besar dengan target iklim global. Aliansi ini memiliki anggota yang tersebar di 44 negara dan mewakili aset sekitar $73 triliun. Setiap bank yang bergabung dengan NZBA berkomitmen untuk mentransisikan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dapat diatribusikan dari aktivitas pembiayaan mereka untuk mendukung jalur menuju nol bersih pada tahun 2050. Aliansi ini juga mengharuskan anggotanya untuk menetapkan target pengurangan emisi yang dibiayai pada tahun 2030, terutama pada sektor-sektor yang menghasilkan emisi karbon tinggi, seperti energi fosil dan industri berat.

Kepergian Wells Fargo terjadi setelah bank ini bergabung dengan NZBA pada Oktober 2021. Pada saat bergabung, Wells Fargo telah menetapkan tujuan untuk mencapai emisi GRK nol bersih pada tahun 2050, termasuk emisi yang terkait dengan pembiayaan. Namun, meskipun meninggalkan NZBA, Wells Fargo tetap mempertahankan komitmen untuk mencapai target nol bersih pada situs webnya, serta menetapkan target pengurangan emisi di sektor-sektor besar, seperti minyak dan gas, pembangkit listrik, otomotif, baja, dan penerbangan.

Keputusan Wells Fargo dan Goldman Sachs untuk mundur dari aliansi ini mengikuti tekanan politik yang meningkat, terutama dari pejabat Republik di Amerika Serikat yang menentang inisiatif keberlanjutan berbasis iklim. Politisi, seperti Jaksa Agung Texas Ken Paxton, menyambut baik kepergian tersebut, mencatat bahwa Wells Fargo sebelumnya telah menjadi subjek tinjauan oleh kantornya karena “calon pemboikot perusahaan energi.” Paxton menyebut NZBA sebagai “organisasi aktivis anti-energi” yang memprioritaskan agenda iklim di atas kepentingan konsumen dan investor.

Keberlanjutan Ke Depannya

Seiring dengan kepergian dua bank besar ini, dampak terhadap NZBA cukup signifikan. Aliansi yang mengandalkan kerjasama kolektif untuk mencapai tujuan iklim global ini kini harus menghadapi kenyataan bahwa tekanan politik dapat menghambat kesepakatan internasional mengenai perubahan iklim. Sejak didirikan, NZBA telah berkembang pesat, dengan lebih dari 100 bank bergabung, namun lima bank, termasuk Wells Fargo dan Goldman Sachs, memutuskan untuk keluar dari aliansi tersebut.

Kepergian dua bank besar ini dapat menyebabkan beberapa dampak penting. Koordinasi dalam Tujuan Keberlanjutan bisa berkurang, karena NZBA berfungsi untuk menyatukan bank-bank dalam komitmen mereka terhadap transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan. Tanpa partisipasi bank-bank besar, pencapaian target iklim global mungkin akan terhambat. Reputasi dan Kepercayaan Publik juga bisa terpengaruh, dengan bank-bank yang keluar dari aliansi ini mungkin dianggap kurang berkomitmen terhadap transisi energi bersih dan perubahan iklim.

Selain itu, kemitraan global yang sebelumnya dimiliki oleh NZBA, yang memberikan akses bank ke jaringan global untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam mencapai emisi nol bersih, juga akan terganggu. Kepergian ini bisa memperlambat upaya inovasi dalam produk dan layanan keuangan berkelanjutan, yang sangat dibutuhkan dalam mendukung transisi energi global.

Secara keseluruhan, keputusan Wells Fargo dan Goldman Sachs untuk meninggalkan NZBA menandai sebuah perubahan besar dalam gerakan perbankan yang berfokus pada keberlanjutan. Keputusan ini juga mencerminkan bagaimana ketegangan antara kebijakan iklim global dan tekanan politik domestik semakin memengaruhi aliansi internasional yang berkomitmen untuk melawan perubahan iklim. Dengan tantangan yang terus berkembang, baik dari segi implementasi kebijakan maupun kritik terhadap kecepatan transisi energi, perjalanan menuju ekonomi rendah karbon tampaknya masih panjang dan penuh rintangan. (ESG-1)

Related posts