ESG News – Harga emas dunia diproyeksikan mengalami kenaikan signifikan sepanjang tahun 2025. Sejumlah institusi keuangan terkemuka dunia memperkirakan logam mulia ini akan menembus harga di atas USD 3.000 per ons, didorong oleh tingginya ketidakpastian global, penurunan suku bunga, serta meningkatnya permintaan dari bank sentral dan investor global.
Berikut rangkuman target harga emas dari lima lembaga keuangan besar dunia:
Prediksi Harga Emas 2025 dari Lembaga Keuangan Global
Goldman Sachs
Target Harga: USD 3.100 per ons (potensi hingga USD 3.200)
Faktor Pendukung: Pembelian agresif bank sentral (50–70 ton per bulan) dan arus masuk ke ETF emas.
Bank of America
Target Harga: USD 3.500 per ons
Faktor Pendukung: Inflasi tinggi, perlambatan ekonomi global, dan ketegangan geopolitik.
UBS Group
Target Harga: USD 3.500 per ons
Faktor Pendukung: Emas dipandang sebagai aset lindung nilai utama di tengah pasar yang bergejolak.
JP Morgan
Target Harga: USD 3.150 per ons
Faktor Pendukung: Optimisme terhadap permintaan bank sentral dan risiko geopolitik yang masih tinggi.
MUFG Bank
Target Harga Rata-rata: USD 2.939 per ons
Target Akhir Tahun: USD 3.080 per ons
Catatan: Prediksi harga menunjukkan kenaikan progresif sepanjang kuartal 2025.
Mengapa Harga Emas Diprediksi Melonjak
Kenaikan harga emas didorong oleh beberapa faktor utama:
Penurunan suku bunga global, yang membuat emas lebih menarik dibandingkan aset berbunga.
Ketidakpastian geopolitik, seperti konflik di Timur Tengah dan tensi AS-Tiongkok, yang mendorong permintaan aset safe haven.
Pembelian masif dari bank sentral, terutama negara-negara berkembang yang ingin mendiversifikasi cadangan devisa mereka.
Minat investor ritel dan institusi, seiring ketidakstabilan pasar saham dan aset kripto.
Jangan FOMO, Tetap Bijak Berinvestasi di Emas
Meski prospek harga emas tampak sangat positif, investor tetap perlu berhati-hati. Harga emas bisa sangat fluktuatif, terutama jika kondisi ekonomi atau kebijakan bank sentral global berubah secara tiba-tiba.
Bagi calon investor, penting untuk:
Tidak terburu-buru atau FOMO (Fear of Missing Out)
Menganalisis kondisi pasar dan tujuan keuangan pribadi
Diversifikasi portofolio, jangan hanya mengandalkan emas
Perhatikan waktu pembelian, terutama saat harga sedang terkoreksi
Investasi emas tetap menjadi pilihan menarik dalam jangka menengah hingga panjang, namun keputusan investasi yang bijak harus disesuaikan dengan profil risiko dan strategi keuangan masing-masing. (ESG-1)