ESG News – Dalam upaya memperkuat ketahanan finansial masyarakat, khususnya generasi muda, asuransi jiwa Indonesia memainkan peran penting sebagai instrumen perlindungan aset masa depan. Menjawab tantangan rendahnya penetrasi pasar, Great Eastern Life bersama Bank CTBC meluncurkan GREAT Wealth Assurance, produk inovatif yang menggabungkan investasi asuransi jiwa dengan manfaat warisan finansial keluarga untuk mendorong perencanaan keuangan jangka panjang yang lebih terstruktur.
Sebagaimana diketahui, industri asuransi jiwa Indonesia terus mempertegas peran strategisnya dalam memperkuat ketahanan finansial masyarakat, meski masih menghadapi tantangan besar dalam mendorong inklusi keuangan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2024, rasio penetrasi asuransi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia baru mencapai 2,8%, jauh di bawah Singapura (11,4%) dan Malaysia (4,8%).
Angka tersebut mencerminkan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan keuangan jangka panjang. Bahkan, laporan Swiss Re Institute memperkirakan tingkat ketertinggalan proteksi (protection gap) di Indonesia terus melebar, dipicu oleh pertumbuhan ekonomi dan perubahan demografis yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan proteksi keuangan.
Di tengah tantangan ini, kanal bancassurance tetap menjadi jalur distribusi dominan. Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa 2024 dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, bancassurance berkontribusi sebesar 44% dari total pendapatan premi. Kolaborasi erat antara perusahaan asuransi dan institusi perbankan dipandang sebagai kunci memperluas akses masyarakat terhadap solusi proteksi yang relevan.
Menjawab kebutuhan ini, Great Eastern Life Indonesia menggandeng Bank CTBC Indonesia meluncurkan produk inovatif GREAT Wealth Assurance. Produk ini menawarkan proteksi jiwa jangka panjang sekaligus solusi perencanaan warisan, dengan manfaat uang pertanggungan hingga 40 kali dari Premi Tunggal dan jaminan pengembalian premi 100% saat nasabah mencapai usia 65 tahun.
Peluncuran produk ini ditandai dengan Mini Talkshow dalam acara Customer Gathering, menghadirkan Demi Febriantyo (Wealth Management and Deposit Sales Distribution Head Bank CTBC Indonesia), Diah Noviyanti (Head of Partnership and Business Development Great Eastern Life Indonesia), dan Aline Wiratmaja CFP® sebagai moderator.
Sisca Then, Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia, mengatakan, “Kami percaya bahwa warisan bukan hanya soal materi, tetapi tentang memberikan rasa aman dan cinta yang direncanakan dengan matang. GREAT Wealth Assurance hadir untuk membantu masyarakat merancang masa depan keluarga mereka secara lebih pasti.”
Chief of Retail Banking Bank CTBC Indonesia, Bambang Simmon Simarno, menambahkan, “Menyiapkan masa depan keluarga adalah bentuk tanggung jawab yang harus dipenuhi. Melalui kolaborasi ini, kami ingin mendukung nasabah kami untuk membangun perencanaan keuangan yang lebih kuat.”
Bank CTBC Indonesia dipilih sebagai mitra strategis karena memiliki fondasi keuangan yang kuat, dengan total aset mencapai Rp25,98 triliun. Sebagai bagian dari CTBC Bank Co., Ltd., salah satu bank terbesar di Taiwan, Bank CTBC Indonesia terus memperluas kontribusinya dalam industri keuangan nasional.
Melalui kerja sama ini, Great Eastern Life Indonesia dan Bank CTBC Indonesia berharap turut mendorong pencapaian target inklusi keuangan nasional sebesar 98% pada 2045, sesuai dengan peta jalan yang disusun oleh Komite Nasional Keuangan Inklusif (KNKI). Strategi ini penting, mengingat laporan World Bank 2024 mengungkapkan bahwa perluasan akses keuangan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan secara signifikan.
GREAT Wealth Assurance menawarkan tiga keunggulan utama:
-
Persiapan Dana Warisan melalui Uang Pertanggungan 40x: Memberikan solusi bagi keluarga untuk mendapatkan dana warisan yang berlipat ganda.
-
Simpel dan Satu Kali Bayar: Nasabah cukup melakukan satu kali pembayaran premi untuk mendapatkan perlindungan seumur hidup.
-
Jaminan Pengembalian Premi: 100% premi dikembalikan saat nasabah berusia 65 tahun, bisa digunakan sebagai dana pensiun.
Dengan pendekatan inovatif dan kolaborasi lintas industri, industri asuransi jiwa Indonesia optimistis tetap mampu memperluas perannya dalam membangun ketahanan finansial masyarakat, meskipun tantangan edukasi dan inklusi keuangan masih harus terus diatasi. (ESG-1)