Digitalbank.id dan IADERN menilai ada potensi besar AI untuk mendukung pengembangan produk asuransi berbasis ESG.ESG News – Portal berita digitalbank.id bersama Indonesia AI & Digital Economy Research Network (IADERN) meluncurkan inisiatif strategis untuk mempercepat adopsi kecerdasan buatan (AI) di industri asuransi Indonesia, dalam rangka mendukung transformasi digital berkelanjutan dan penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance).
Melalui rangkaian workshop intensif dan peluncuran platform kolaborasi TechFusion Alliance, keduanya menargetkan terciptanya ekosistem AI yang adaptif, bertanggung jawab, dan mendukung penguatan kompetensi SDM industri sesuai mandat POJK 34/2024.
“AI akan menjadi tulang punggung dalam penilaian risiko yang lebih akurat, efisiensi klaim, serta desain produk yang personal. Dunia asuransi tak lagi bisa mengandalkan pendekatan konvensional di era digital ini,” ujar Founder digitalbank.id, Deddy H. Pakpahan, dalam peluncuran TechFusion Alliance, Minggu (1/6).
Deddy menyoroti potensi besar AI yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, karena saat ini banyak perusahaan asuransi masih membatasi penggunaan AI pada layanan pelanggan seperti chatbot. Menurutnya, adopsi AI perlu diperluas ke proses underwriting, fraud detection, manajemen klaim otomatis, hingga predictive analytics.
Sementara itu, Principal IADERN Tuhu Nugraha menekankan bahwa penerapan AI harus dibarengi tata kelola yang etis dan transparan. “Kita bicara bukan hanya soal algoritma, tapi juga soal transparansi, keadilan, dan perlindungan konsumen. Kepercayaan publik terhadap AI dalam keputusan premi dan klaim harus dibangun,” jelasnya.
Tuhu juga melihat potensi besar AI untuk mendukung pengembangan produk asuransi berbasis ESG. “AI mampu memproses data lingkungan dan sosial untuk menghasilkan produk asuransi yang relevan dan berkelanjutan, sejalan dengan tren green insurance dan preferensi generasi muda,” tambahnya.
Workshop yang dirancang digitalbank.id dan IADERN akan membahas topik seperti roadmap transformasi digital asuransi 2025–2030, desain produk ESG, serta implementasi AI dalam proses bisnis inti. Kegiatan ini menghadirkan studi kasus dan simulasi langsung pembuatan roadmap digital, dipandu oleh pakar-pakar AI terkemuka.
Dalam kesempatan yang sama, platform kolaborasi TechFusion Alliance resmi diluncurkan sebagai konsorsium lintas sektor yang fokus pada pengembangan dan adopsi teknologi mutakhir, termasuk AI, Blockchain, Big Data, IoT, dan RPA.
“TechFusion Alliance ingin menjadi jembatan antara inovasi global dan kebutuhan lokal. Kita ingin membantu percepatan transformasi digital di sektor asuransi dan industri lainnya dengan pendekatan yang kolaboratif,” tegas Deddy.
Platform ini juga diharapkan mampu meningkatkan literasi digital nasional dan memfasilitasi reskilling tenaga kerja agar tetap relevan dalam era ekonomi digital.
Inisiatif ini menandai komitmen bersama berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong adopsi teknologi yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada konsumen—sebuah prasyarat penting dalam membangun sektor keuangan yang modern dan tangguh di era ESG dan transformasi digital. (ESG-1)
