ESG News – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berhasil mendampingi enam desa wisata binaan meraih penghargaan bergengsi dalam ASEAN Tourism Awards (ATA) 2025. Keenam desa tersebut adalah Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Desa Wisata Kreatif Terong, Desa Wisata Semen, Desa Wisata Taro, Kampung Wisata Pecinan Glodok, dan Desa Wisata Hijau Bilebante. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas keberhasilan program Bakti BCA dalam mengembangkan desa wisata berkelanjutan di Indonesia.
Penghargaan ASEAN Tourism Awards 2025
ASEAN Tourism Awards adalah inisiatif negara-negara ASEAN untuk mengapresiasi pelaku pariwisata yang menghadirkan destinasi unggulan. Penghargaan ini bertujuan mendukung konsep “ASEAN single destination”, yang menyatukan negara-negara ASEAN sebagai satu tujuan wisata terintegrasi. Tahun ini, desa wisata binaan Bakti BCA berhasil meraih tiga kategori penghargaan, yaitu:
-
ASEAN Homestay Award
-
ASEAN Community-Based Tourism Award
-
ASEAN Public Toilet Award
Komitmen BCA dalam Pengembangan Desa Wisata
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian tersebut. “Capaian ini membuktikan bahwa desa-desa wisata di Indonesia memiliki potensi luar biasa yang harus terus dikembangkan dan dipromosikan. Dengan dukungan yang tepat, desa-desa ini tidak hanya menjadi destinasi unggulan, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat setempat. Keberhasilan ini semakin memotivasi kami untuk terus mendukung pengembangan desa wisata melalui program Bakti BCA,” ujar Hera.
Melalui Bakti BCA, perusahaan memberikan dukungan berupa pelatihan, penyediaan fasilitas, promosi, serta literasi keuangan untuk membantu desa wisata berkembang secara optimal.
Profil 6 Desa Wisata Binaan Bakti BCA
1. Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung
Meraih ASEAN Homestay Award, desa ini menawarkan pengalaman tinggal di rumah gadang khas Minangkabau yang menyatu dengan alam Sumatera Barat. Pengunjung dapat mempelajari budaya adat Minang dan menikmati kuliner tradisional.
2. Desa Wisata Kreatif Terong
Pemenang ASEAN Community-Based Tourism Award, desa ini menghadirkan konsep wisata berbasis komunitas dengan berbagai aktivitas, seperti bertani secara tradisional, lokakarya seni, dan pembuatan kerajinan tangan.
3. Desa Wisata Semen
Juga meraih ASEAN Community-Based Tourism Award, Desa Wisata Semen menyuguhkan keindahan alam dan budaya yang kaya. Wisatawan bisa belajar menganyam bambu, membuat jamu, serta memasak hidangan lokal.
4. Desa Wisata Taro
Sebagai salah satu desa tertua di Bali, Desa Wisata Taro yang meraih ASEAN Community-Based Tourism Award menawarkan konsep ekowisata berkelanjutan dengan aktivitas seperti bertani, trekking, dan upacara adat.
5. Kampung Wisata Pecinan Glodok
Memperoleh ASEAN Public Toilet Award, Kampung Wisata Pecinan Glodok merupakan destinasi wisata sejarah dan kuliner yang menggabungkan budaya Tionghoa dan Betawi dengan pengelolaan fasilitas yang baik.
6. Desa Wisata Hijau Bilebante
Juga meraih ASEAN Public Toilet Award, desa ini menawarkan panorama Gunung Rinjani yang memukau serta fasilitas wisata yang higienis dan ramah pengunjung.
Masa Depan Desa Wisata Indonesia
BCA optimis bahwa pemberdayaan desa wisata melalui program Desa Bakti BCA dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya. “Keberhasilan enam desa binaan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara sektor swasta dan masyarakat dapat membawa perubahan nyata. Kami berharap kesuksesan ini menginspirasi lebih banyak desa di Indonesia untuk berkembang menjadi destinasi wisata unggulan,” tutup Hera. (RO/ESG-1)