Bank Mandiri Dorong Inisiatif Keberlanjutan, Salurkan Pembiayaan Rp285 Triliun untuk Energi Terbarukan

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar (ketiga dari kanan) usai sesi Renewable Energy Leadership Forum, pada COP 29 di Baku, Azerbaijan. (Dok.Bank Mandiri)

ESG News.  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dengan mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Dengan potensi EBT mencapai 3.687 GW, Bank Mandiri melihat peran sektor perbankan sebagai katalis dalam mencapai target emisi nol bersih (net zero emissions) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Pada acara Renewable Energy Leadership Forum di COP29 Baku, Azerbaijan, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, mengungkapkan bahwa utilisasi EBT di Indonesia masih rendah, yaitu baru mencapai 0,36 persen dari total potensi yang ada. Dari enam sumber utama EBT—solar, angin, air, tidal, bioenergi, dan geotermal—hanya geotermal yang menunjukkan tingkat utilisasi tertinggi sebesar 10,52 persen.

Dukungan Perbankan untuk Transisi Energi

Alexandra menyoroti bahwa investasi di sektor EBT masih tertinggal dibandingkan energi fosil. “Investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia turun 4 persen selama tujuh tahun terakhir, sementara investasi di sektor energi fosil justru meningkat 2,4 persen,” ujarnya. Tantangan utama termasuk infrastruktur yang belum memadai, tingginya biaya teknologi, serta keterbatasan instrumen keuangan yang mendukung pembiayaan proyek EBT.

Sri Mulyani Bongkar Rahasia Ekonomi RI Tetap Moncer

Untuk mengatasi hambatan tersebut, Alexandra menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan pemerintah dan instrumen keuangan. “Kami perlu kebijakan yang mendukung seperti kerangka regulasi yang jelas, roadmap dekarbonisasi, dan kebijakan terkait carbon tax serta harga karbon. Di sisi lain, sektor keuangan harus menyediakan solusi pembiayaan berkelanjutan seperti sustainability-linked loans, green bonds, dan instrumen lainnya,” jelas Alexandra.

Komitmen Pembiayaan Berkelanjutan

Sebagai bagian dari upaya transisi menuju ekonomi rendah karbon, Bank Mandiri telah membentuk ESG Desk dan bekerja sama dengan institusi keuangan global serta pemerintah untuk mempromosikan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. Hingga September 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan lebih dari Rp10 triliun khusus untuk sektor energi terbarukan dan mencapai total pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp285 triliun, tumbuh 12,8% secara tahunan.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Hadirkan Solusi Amonia Bersih

“Kami berkomitmen menjadi mitra strategis dalam transisi energi Indonesia. Dengan kombinasi kebijakan dan instrumen keuangan yang tepat, lembaga keuangan seperti kami dapat memainkan peran penting dalam mempercepat proyek energi bersih,” tambah Alexandra.

Mengajak Kolaborasi untuk Masa Depan Berkelanjutan

Bank Mandiri mengajak para pemangku kepentingan, mitra, dan komunitas global untuk bergabung dalam inisiatif keberlanjutan ini. “Kami ingin menjadi sustainability champion yang memimpin upaya percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Dengan mengatasi tantangan investasi dan membuka peluang pembiayaan baru, kita dapat mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutup Alexandra. (RO/ESG-1)

Related posts