ESG News – PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga” atau “Bank”; IDX: BNGA) terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan melalui pembiayaan berkelanjutan yang mencapai Rp59,1 triliun atau 26% dari total pembiayaan Bank sepanjang 2024. Selain itu, CIMB Niaga berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 sebesar 32% dibandingkan tahun 2019, sebagai bagian dari upaya mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Komitmen CIMB Niaga terhadap Keberlanjutan dan Dekarbonisasi
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyatakan bahwa Bank berkomitmen pada prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek operasional dan strateginya. “Keberlanjutan adalah prioritas utama bagi CIMB Niaga. Kami terus mendorong penerapan model bisnis yang berkelanjutan serta investasi hijau di Indonesia. Langkah-langkah konkret yang telah kami lakukan antara lain pembiayaan hijau untuk proyek energi terbarukan, pemasangan panel surya di kantor pusat, serta pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificates/REC),” ujarnya.
Di sektor industri berisiko lingkungan tinggi, CIMB Niaga mencatat peningkatan portofolio minyak sawit berkelanjutan sebesar 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Bersama CIMB Group, Bank juga telah menetapkan target dekarbonisasi untuk sektor properti serta minyak dan gas alam, melengkapi target yang sebelumnya ditetapkan untuk sektor batubara, kelapa sawit, semen, dan ketenagalistrikan.
Kinerja Keuangan CIMB Niaga 2024
Selain menegaskan komitmen keberlanjutan, CIMB Niaga juga mencatat kinerja keuangan yang solid pada 2024. Laba sebelum pajak konsolidasi (audited) mencapai Rp8,7 triliun, meningkat 4,4% year-on-year (Y-o-Y), dengan earnings per share sebesar Rp271,59.
“Kinerja kami mencerminkan keberhasilan strategi Forward23+ dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan di berbagai segmen bisnis utama. Kami terus menghadirkan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan memberikan nilai positif bagi masyarakat luas, dengan tetap berfokus pada inovasi digital serta peningkatan customer experience. Selain itu, rasio gross non-performing loan (NPL) kami mengalami penurunan menjadi 1,8% dari 2,0% pada 2023, menegaskan komitmen kami terhadap praktik perbankan yang bertanggung jawab,” kata Lani.
Total aset konsolidasian CIMB Niaga per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp360,2 triliun, memperkuat posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp260,6 triliun (+10,5% Y-o-Y), dengan kontribusi pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 14,2% Y-o-Y menjadi Rp172,1 triliun. Sementara itu, total kredit/pembiayaan tumbuh 6,9% Y-o-Y menjadi Rp228,0 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebesar 9,1% Y-o-Y, Perbankan Korporasi 8,3% Y-o-Y, dan Perbankan Konsumer 5,4% Y-o-Y.
CIMB Niaga Syariah Tetap Unggul
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (“UUS”) CIMB Niaga (“CIMB Niaga Syariah”) mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp60,3 triliun (+9,1% Y-o-Y) dan DPK sebesar Rp54,7 triliun (+21,7% Y-o-Y). CIMB Niaga Syariah terus memperkuat komposisi pendanaan murah dan mengembangkan jaringan komunitas.
Transformasi Digital CIMB Niaga
Dalam aspek inovasi digital, CIMB Niaga terus mendorong transformasi digital dengan meningkatkan layanan branchless banking. Sepanjang 2024, 90% dari total transaksi finansial nasabah dilakukan melalui layanan digital seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Bizchannel@CIMB, ATM, dan OCTO Pay. Bank juga memperluas model Digital Branch dan Digital Hub, yang mengintegrasikan teknologi perbankan modern dengan pengalaman layanan personal.
CIMB Niaga juga terus mengembangkan OCTO Mobile dan OCTO Clicks untuk mempermudah nasabah dalam bertransaksi serta berinvestasi. Inisiatif investasi digital seperti #GetWealthSoon semakin diperkuat untuk mengedukasi generasi muda akan pentingnya investasi sejak dini.
Prospek dan Masa Depan CIMB Niaga
Dengan fundamental yang solid, CIMB Niaga optimistis dapat terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan. “Kami akan terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan dinamika pasar serta meraih peluang baru, dengan tetap mengutamakan keberlanjutan dan nilai jangka panjang bagi nasabah dan seluruh pemangku kepentingan,” tutup Lani. (ESG-1)