ESG News – Revolusi hijau tengah berlangsung di Bali. Setelah sukses memperkenalkan eco enzyme di berbagai Banjar melalui program PertaLife Insurance Peduli Lingkungan Selamatkan Bumi Melalui Eco Enzyme pada awal 2024, kini PertaLife Insurance mengambil langkah lebih jauh. Bersama para petani, perusahaan ini mendorong penerapan metode pertanian ramah lingkungan berbasis eco enzyme yang tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga mengurangi polusi dan menghasilkan panen berkualitas tinggi.
Komitmen Berkelanjutan untuk Pertanian Ramah Lingkungan
Program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PertaLife Insurance dalam mendukung lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan mengaplikasikan eco enzyme dalam pertanian, penggunaan bahan kimia berbahaya dapat ditekan, ekosistem tetap seimbang, serta masyarakat dan petani mendapatkan edukasi tentang praktik pertanian yang berkelanjutan.
Dalam inisiatif ini, PertaLife Insurance menggandeng kelompok tani untuk mengembangkan lebih dari 4 hektar sawah sebagai lahan eco agri. Sebagai tahap awal, 20 are (2.000 m²) sawah di Tibubeneng, Badung, Bali, akan dikelola sepenuhnya dengan metode eco enzyme tanpa bahan kimia. Program ini dimulai pada Rabu, 19 Februari 2025, dengan harapan memberikan manfaat ekonomi bagi petani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Seremoni CSR dan Dukungan dari Berbagai Pihak
Untuk menandai dimulainya program, PertaLife Insurance menggelar seremoni Corporate Social Responsibility (CSR) di Banjar Kulibul Kangin, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Desa setempat, serta para petani dan masyarakat yang antusias dengan inisiatif ini.
Hanindio W. Hadi, Direktur Utama PertaLife Insurance, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. “Keberlanjutan bukan sekadar wacana, tetapi aksi nyata. Melalui program eco enzyme, kami ingin menciptakan dampak jangka panjang bagi petani, konsumen, dan ekosistem secara keseluruhan,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Badung, Ida Bagus Gede Arjana, SE., MSI, memberikan apresiasi terhadap program ini. “Kami bersyukur atas dukungan PertaLife Insurance dalam menerapkan eco enzyme di pertanian. Metode ini tidak hanya meningkatkan kualitas panen dan menjaga kesuburan tanah untuk generasi mendatang, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.
Mengatasi Tantangan Alih Fungsi Lahan Pertanian
Fenomena alih fungsi lahan pertanian di Bali menjadi lahan non-pertanian semakin meningkat. Banyak petani enggan mengolah lahan mereka akibat tingginya biaya input pertanian serta menurunnya harga jual hasil panen. Program eco enzyme diharapkan dapat menjadi solusi dengan memberikan teknik pertanian yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
ECO BANJAR, nama program CSR ini, telah berjalan sejak Mei 2024. Program ini tidak hanya mengenalkan proses pembuatan eco enzyme, tetapi juga menyediakan pelatihan praktis oleh fasilitator ahli serta bantuan berupa 1 unit mesin perontok padi dan 1 unit mesin penggiling padi bagi petani.
Salah satu petani peserta program menyatakan harapannya, “Kami ingin bertani dengan cara yang lebih sehat dan berkelanjutan. Dengan eco enzyme, kami mengurangi ketergantungan pada bahan kimia dan memastikan hasil panen lebih alami serta bernutrisi.”
Komitmen CSR PertaLife Insurance yang Berkelanjutan
Sejak 2022, PertaLife Insurance secara konsisten menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Kabupaten Badung. Beberapa inisiatif yang telah dijalankan antara lain pada 2022: Pengembangan karakter anak di 6 SDN di Kuta. Kemduian pada 2023: Program peningkatan literasi anak melalui pojok baca. Dan terakhir di 2024: Bantuan buku bacaan, asuransi untuk para guru, dan pelatihan eco enzyme.
Ratih Triutami Wijayanti, Corporate Communication PertaLife Insurance, menegaskan bahwa program CSR ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. “Kami ingin berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan, menciptakan pekerjaan yang layak, pertumbuhan ekonomi inklusif, serta pelestarian lingkungan. Kami berharap dampak positif dari program ini dapat dirasakan dalam jangka panjang oleh masyarakat Bali dan lingkungan sekitarnya.”
Dengan adanya program eco enzyme dalam pertanian, diharapkan kesejahteraan petani dapat meningkat tanpa merusak lingkungan. Dari lahan yang subur, tumbuh harapan baru. Dari inovasi hijau, lahir masa depan yang lebih baik.