BNI Xpora Dukung Keripik Pisang Bananania Ekspansi ke Pasar Global

BNI mencatat peserta advisory program Xpora pada 2024 sebanyak 11.646 dengan jumlah business matching sebanyak 497. (dok.BNI)

ESG News – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui program Xpora terus mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk naik kelas, membuka lapangan kerja, dan menembus pasar internasional. Salah satu UKM yang sukses melebarkan sayap ke mancanegara berkat pendampingan BNI Xpora adalah Keripik Pisang Bananania.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyatakan bahwa BNI Xpora memberikan berbagai pelatihan kepada pelaku UKM, baik secara langsung maupun daring, di berbagai daerah di Indonesia.

“BNI terus berupaya menjalankan peran sebagai Agent of Development dengan mendukung UMKM naik kelas, menciptakan lapangan kerja, serta memperluas jaringan hingga ke pasar global,” ujar Okki dalam keterangan resminya.

Sepanjang 2024, peserta advisory program Xpora mencapai 11.646 UKM, sementara jumlah kegiatan business matching meningkat dari 376 di tahun sebelumnya menjadi 497. UMKM yang mengikuti event dan business matching pun mengalami kenaikan dari 180 pada 2023 menjadi 302 pada akhir tahun lalu.

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap hampir 97% tenaga kerja. Kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional mencapai sekitar 15,7%, dengan target pertumbuhan ekspor sebesar 9% dalam lima tahun ke depan.

Keberhasilan BNI dalam mendukung UKM menembus pasar global menjadi bukti nyata kontribusi perseroan dalam meningkatkan ekspor nasional. Salah satu contohnya adalah Keripik Pisang Bananania yang berbasis di Yogyakarta. Bananania kini mempekerjakan 10 pegawai tetap serta banyak tenaga harian lainnya.

Pemilik Bananania, Sofyani Mirah, berbagi kisah bahwa sebagai mantan karyawan swasta, ia tidak memiliki latar belakang bisnis. Namun, sejak 2019, ia memulai usaha keripik pisang karena daya tahannya yang lebih lama serta potensinya untuk diekspor.

“Setelah setahun menjalankan bisnis, saya mendaftarkan merek dagang dan pada 2019 resmi mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),” ungkapnya.

Saat ini, produk Bananania telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Mesir, Australia, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, dan Kanada. Perjalanan ekspor ini bermula pada 2022 saat BNI Xpora mengikutsertakan Bananania dalam pameran produk di Hong Kong.

Pada Oktober 2024, Bananania berhasil mendapatkan business matching dan menandatangani perjanjian dengan buyer asal Kanada berkat dukungan BNI Xpora.

“UKM perlu didorong untuk ekspor karena pasar global sangat terbuka. Kalau tidak difasilitasi BNI Xpora, saya mungkin tidak tahu bagaimana cara mendapatkan buyer,” kata Sofyani.

Tak hanya membantu ekspansi ke pasar internasional, BNI juga berperan dalam mendukung distribusi produk Bananania di dalam negeri. Kini, keripik pisang Bananania tersedia di layanan kereta api wilayah Jawa dan Sumatera melalui kerja sama dengan KAI Service.

“Kami dibantu BNI Xpora untuk masuk ke KAI Service. Produk kami kini bisa ditemukan di kereta penumpang KAI di Sumatera dan Jawa,” tutup Sofyani. (RO/ESG-1)

Related posts