Citi Tingkatkan Pembiayaan Keuangan Sosial di Asia, Target Lebih dari 10% pada 2025

Citi tingkatkan pembiayaan keuangan sosial di Asia. (dok.Citi)

ESG News – Citi menargetkan peningkatan pembiayaan keuangan sosial di Asia lebih dari 10% pada tahun 2025. Langkah ini mencakup berbagai instrumen keuangan seperti social trade loans, sekuritisasi, pembiayaan bersama dengan lembaga pembangunan, pinjaman berjangka, fasilitas modal kerja bergulir, serta initial public offering (IPO).

“Portofolio kami mencakup berbagai pasar, produk, dan sektor. Kami juga melihat permintaan yang semakin meningkat dari investor yang ingin berinvestasi di sektor keuangan sosial, dan sektor ini semakin berkembang menjadi kelas aset yang signifikan,” ujar Jorge Rubio Nava, Global Head of Social Finance di Citi.

Pada tahun 2024, Citi mencatat pencapaian signifikan dengan memimpin transaksi keuangan sosial di Asia senilai lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32,7 triliun. Pembiayaan ini mencakup berbagai sektor strategis seperti keuangan mikro, ketahanan pangan, pertanian berkelanjutan, layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur digital, serta perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kami yakin bahwa kami dapat meningkatkan capaian ini pada tahun 2025 untuk mendukung klien kami dalam perjalanan menuju pertumbuhan berkelanjutan bagi perekonomian lokal,” tambah Jorge.

Asia Jadi Wilayah Terbesar untuk Pembiayaan Keuangan Sosial Citi

Sepanjang tahun 2024, Citi telah memimpin 76 transaksi keuangan sosial di Asia dengan total dana yang dimobilisasi mencapai US$2,4 miliar atau sekitar Rp39,2 triliun. Angka ini mewakili lebih dari 50% total transaksi bank dan lebih dari 40% total pembiayaan keuangan sosial secara global. Hal ini menjadikan Asia sebagai wilayah terbesar bagi Citi dalam sektor ini.

Pembiayaan tersebut mencakup sembilan negara, yakni Indonesia, Cina, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Bangladesh. Fokus utama dari segmen keuangan sosial Citi meliputi inklusi ekonomi dan keuangan, layanan kesehatan, ketahanan pangan, pertanian berkelanjutan, pendidikan, perumahan terjangkau, serta infrastruktur dasar dan konektivitas digital.

Peran Citi dalam Pembiayaan Sosial di Indonesia

Di Indonesia, Citi telah berkontribusi dalam berbagai transaksi pembiayaan sosial. Salah satu proyek utama adalah pemberian fasilitas pembiayaan bersama untuk Bank BTN senilai US$100 juta pada Mei 2022. Dana ini digunakan untuk membangun 2.857 unit hunian bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah.

Pada tahun 2022, Citi juga menyalurkan fasilitas pembiayaan sosial bersama Home Credit senilai Rp275 miliar. Inisiatif ini membantu 44.600 masyarakat, hampir setengahnya adalah perempuan, untuk memperoleh perangkat digital dasar seperti ponsel pintar dan tablet.

Sementara itu, pada tahun 2023, Citi Indonesia mengumumkan fasilitas pembiayaan sosial bersama untuk PT Permodalan Nasional Madani (PNM) senilai Rp650 miliar dan Rp150 miliar. Dana ini bertujuan untuk memperluas portofolio pinjaman mikro dan mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat kurang terlayani. Pembiayaan ini diharapkan dapat menjangkau 52.500 pengusaha mikro, yang mayoritas adalah perempuan.

Dengan komitmen yang kuat terhadap pembiayaan keuangan sosial, Citi terus berupaya menjadi motor penggerak dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Asia, termasuk di Indonesia. Peningkatan target pada tahun 2025 menunjukkan keyakinan Citi dalam memperkuat dampaknya di sektor keuangan sosial. (RO/ESG-1)

 

Related posts