ESG News – Pertamina Eco RunFest 2024 kembali digelar di Istora Senayan, Jakarta, dengan kehadiran lebih dari 21 ribu peserta yang mengikuti Eco Run dan Eco Festival. Acara tahunan ini bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Tahun ini, tema Energizing The Change menjadi inti dari Pertamina Eco RunFest, mendorong penerapan gaya hidup sehat sekaligus aksi berkelanjutan. Salah satu sorotan utama adalah kehadiran Pesut Mahakam, satwa endemik yang tidak hanya menjadi simbol pelestarian lingkungan tetapi juga penggerak ekonomi lokal masyarakat Kalimantan Timur.
Pelestarian Pesut Mahakam sebagai Pilar ESG Bidang Lingkungan
Dalam booth bertema Pesut Mahakam yang dihadirkan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE), pengunjung dapat mempelajari upaya konservasi satwa langka ini. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) merupakan spesies terancam punah dengan status critically endangered menurut IUCN Redlist. Dengan perannya yang penting dalam keseimbangan ekosistem perairan Sungai Mahakam, upaya pelestarian pesut menjadi bagian dari pilar Environmental, Social, and Governance (ESG) di bidang lingkungan.
Sejak tahun 2020, PHE melalui PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menginisiasi Program Konservasi Endemik Pesut Mahakam (Komik Pesut Mahakam). Program ini bertujuan mengurangi ancaman terhadap pesut, terutama dari jaring nelayan, dengan inovasi teknologi Pinger Akustik—alat yang memancarkan sonar untuk mencegah pesut terjebak di jaring. Hingga saat ini, keberhasilan program terlihat dari stabilnya populasi 64–70 Pesut Mahakam dan lahirnya 5 bayi pesut antara tahun 2021–2023.
Desa Pela: Sinergi Konservasi dan Ekonomi Lokal
Program konservasi ini juga disinergikan dengan pengembangan Desa Wisata Pela di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Desa ini menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian lingkungan dapat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mendukung kegiatan ekonomi lokal seperti homestay dan pengelolaan wisata, program ini berhasil menciptakan pendapatan tambahan hingga Rp 492 juta per tahun bagi masyarakat Desa Pela.
Tidak hanya itu, program ini juga menghasilkan tenaga kerja terampil, termasuk pemandu wisata untuk wisatawan mancanegara dan relawan Ranger Pesut yang aktif menjaga kawasan konservasi. “Konservasi Pesut Mahakam tidak hanya menyelamatkan spesies yang terancam, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar,” ujar Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita.
Dukungan untuk SDGs dan Komitmen ESG
Inisiatif ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk Tujuan 14 yakni Melindungi ekosistem perairan. Tujuan 8 yaitu Meningkatkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan Tujuan 13untuk Mengatasi perubahan iklim.
“Program ini adalah bukti nyata bagaimana pelestarian lingkungan dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat,” tambah Arya. Upaya ini juga mendapat pengakuan internasional, termasuk dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan penghargaan Kalpataru 2024 untuk Desa Pela.
Pesut Mahakam: Inspirasi dari Sungai untuk Dunia
Melalui program konservasi Pesut Mahakam, PHE tidak hanya melestarikan satwa endemik tetapi juga menciptakan perubahan sosial yang signifikan. Pesut Mahakam kini menjadi simbol dari sinergi antara pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dengan semangat keberlanjutan, PHE terus melangkah sebagai perusahaan energi kelas dunia yang berkomitmen terhadap Environmental Friendly, Social Responsible, dan Good Governance. Pesut Mahakam adalah inspirasi nyata bagaimana menjaga alam dapat memberi manfaat lebih besar bagi semua. (RO/ESG-1)