PGN 60 Tahun: Memantapkan Peran sebagai Tulang Punggung Layanan Gas Bumi Bersih Nasional

Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan. (dok.PGN)

ESG News – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, menegaskan perannya sebagai tulang punggung layanan gas bumi nasional yang bersih dan efisien di usia ke-60 tahun. Hingga saat ini, PGN mengoperasikan 95% infrastruktur gas bumi Indonesia, melayani lebih dari 820.000 pelanggan di 74 kabupaten dan 18 provinsi, dari Aceh hingga Papua.

Sebagai pemain dominan yang menguasai 91% pangsa pasar gas bumi nasional, PGN mencatat volume penyaluran gas sebesar 861 BBTUD dan transmisi 1.602 MMSCFD pada kuartal I 2025. Jaringan layanan PGN menjangkau sektor rumah tangga, industri, UMKM, transportasi, hingga kelistrikan, memperkuat kontribusi gas bumi sebagai energi transisi yang ramah lingkungan dan mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Gas bumi PGN menjadi solusi energi bersih untuk berbagai kebutuhan masyarakat dan industri, mulai dari bahan bakar memasak hingga pembangkit listrik, kendaraan, dan bahan baku pupuk. PGN juga terus memperluas layanan gas bumi non-pipa melalui Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG), meningkatkan fleksibilitas pasokan bagi sektor industri, transportasi, dan kelistrikan. Volume regasifikasi LNG tercatat mencapai 237 BBTUD, tumbuh 39% dibandingkan periode sebelumnya.

Peta Jalan Masa Depan: Gasifikasi Papua dan Inovasi Energi Bersih
Sebagai bagian dari roadmap jangka panjang, PGN mulai menyusun rencana pengembangan infrastruktur gas bumi di cluster Papua, mendukung potensi pembangkit listrik di Jayapura, Nabire, Biak, dan Manokwari. Kolaborasi dengan berbagai mitra telah dijalin untuk memastikan akses energi yang andal dan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.

Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, menegaskan bahwa PGN diharapkan menjadi penggerak utama dalam transformasi energi bersih nasional, memperkuat konektivitas infrastruktur gas bumi dari Sumatera Utara hingga Jawa Timur, sejalan dengan agenda swasembada energi nasional.

“PGN harus menjadi tulang punggung distribusi gas bumi nasional. Ini bukan hanya target bisnis, tetapi juga amanah strategis untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan kedaulatan energi Indonesia,” ujar Iriawan dalam puncak perayaan HUT ke-60 PGN di Jakarta, Rabu (14/5).

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, turut menekankan perlunya inovasi dan adaptasi PGN di tengah tantangan energi global yang dinamis. “PGN dan Pertamina harus bahu-membahu dalam mengimplementasikan nilai keberlanjutan, memastikan gas bumi menjadi pilar energi bersih bagi Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menegaskan komitmen PGN untuk terus memperluas layanan gas bumi ke lebih banyak wilayah melalui inovasi infrastruktur, baik pipeline maupun non-pipeline. Selain itu, PGN tengah berprogres dalam pengembangan biomethane bersama konsorsium Jepang, sebagai bagian dari kontribusi menuju target NZE 2060.

“PGN akan terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan gas bumi di tengah dinamika industri energi, memastikan PGN dan Pertamina Group tetap relevan dan berdaya saing sebagai agen transformasi energi bersih nasional,” tutup Arief. (ESG-1)

Related posts