Yupi Indo Jelly Gum Raup Dana Rp2,04 Triliun dari IPO, Siap untuk Ekspansi Global

Pasar saham bakal tertekan cukup dalam pada perdagangan hari ini.

ESG News  – PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) resmi mencatatkan saham perdananya melalui Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan meraih dana segar senilai Rp2,04 triliun. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru serta ekspansi bisnis di pasar domestik dan internasional.

Ekspansi dan Strategi Pasar Global

Direktur Utama YUPI, Yohanes Teja, menyatakan bahwa strategi ekspansi ini merupakan langkah penting untuk memperluas jangkauan pasar global sekaligus memperkuat posisi YUPI sebagai pemimpin di industri permen kenyal di Indonesia.

“Melalui strategi ekspansi yang matang, kami yakin YUPI akan memperluas jejaknya di pasar global, sambil terus memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar di dalam negeri,” ujar Yohanes dalam seremoni pencatatan saham di Main Hall BEI, Jakarta.

Dalam aksi korporasi ini, YUPI melepas 854,44 juta saham atau setara dengan 10% dari modal disetor penuh pasca-IPO. Dengan harga IPO Rp2.390 per lembar saham, YUPI berhasil menghimpun dana Rp2,04 triliun. Perusahaan menunjuk CIMB Niaga Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, serta OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

Pembangunan Pabrik Baru dan Ekspansi Pasar

Sebanyak 72% dari dana hasil IPO akan dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pembangunan pabrik baru di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Proyek ini diperkirakan menelan biaya Rp437,50 miliar dan ditargetkan mulai beroperasi paling cepat pada 2026.

“Jika biaya pembangunan pabrik melebihi alokasi dari IPO, kami akan menggunakan kas internal untuk menutup kekurangan biaya,” tambah Yohanes.

Sisanya, sekitar 28%, akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis, baik ke pasar internasional maupun domestik. Termasuk dalam ekspansi ini adalah penguatan distribusi, peningkatan kapasitas produksi, serta penambahan tenaga kerja.

Pertumbuhan Bisnis YUPI yang Positif

YUPI mencatat pertumbuhan laba sebesar 10% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp484 miliar pada September 2024. Laba perseroan tumbuh rata-rata 19,6% sejak 2021 hingga 2023, sementara pendapatan meningkat rata-rata 16,3% dalam tiga tahun terakhir, dari Rp2,3 triliun pada 2021 menjadi Rp3,1 triliun pada 2023.

Dengan pencatatan saham ini, YUPI optimistis dapat memperluas pangsa pasar dan mempercepat penetrasi produk ke lebih banyak negara, menjadikannya sebagai salah satu merek permen kenyal terkemuka di tingkat global. (ESG-1).

 

Related posts