ESG News – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menegaskan komitmennya dalam mengembangkan potensi panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam, Aceh, dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan. Sebagai bagian dari upaya menerapkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), PGE bersama PT Pembangunan Aceh (PEMA) terus melakukan pendekatan partisipatif kepada masyarakat setempat. Saat ini, proses perizinan, pembebasan lahan, serta sosialisasi terus berlangsung untuk memastikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak.
PGE juga berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) guna memastikan tahapan pembebasan lahan berjalan transparan dan sesuai regulasi. Selain itu, persiapan infrastruktur seperti pembangunan jalan akses dan jembatan tengah dilakukan untuk mendukung aktivitas pengeboran.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Edwil Suzandi, menegaskan bahwa proyek ini dijalankan dengan tata kelola yang baik dan menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama. “Kami memastikan proyek ini berjalan dengan cermat agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat Aceh,” ujar Edwil.
WKP Seulawah Agam di Aceh Besar diperkirakan memiliki potensi hingga 320 MW berdasarkan survei awal, dengan pengembangan bertahap mulai dari 55 MW +15 MW. Proyek yang dikelola PGE dan PEMA ini bertujuan mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
Tahapan eksplorasi telah melalui survei geosains pada 2017-2019, pemetaan geohazard pada 2020-2021, serta pembaruan model konseptual pada 2022-2024. Proses eksplorasi berlanjut dengan koordinasi intensif bersama pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan kelancaran pengembangan proyek.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan bahwa setiap proyek dikembangkan dengan prinsip kehati-hatian guna menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sosial. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Ini sejalan dengan upaya kami dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia,” ujar Julfi.
Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi juga dibuktikan dengan progres proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 yang telah mencapai 94,73% dan ditargetkan beroperasi tahun ini. PGE juga tengah mengembangkan proyek Lumut Balai Unit 3, Lahendong Unit 7&8, serta eksplorasi WKP Gunung Tiga di Kabupaten Tanggamus.
Sebagai pemimpin industri energi hijau, PGE telah meraih berbagai penghargaan, termasuk PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia (KLH) selama 14 tahun berturut-turut untuk Area Kamojang, 3 tahun untuk Area Ulubelu, dan 1 tahun untuk Area Lahendong. Komitmen ini terus diterapkan dalam pengelolaan WKP Seulawah Agam, memastikan proyek berjalan dengan prinsip keberlanjutan dan manfaat luas bagi masyarakat. (ESG-1)